REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Tim dokter Rumah Sakit Anak dan Bunda (RSAB), Harapan Kita masih berupaya menuntaskan kasus bayi dengan jantung di luar. Saat ini posisi jantung Siti Arrahma sudah berada di dalam rongga dada, meski belum seratus persen berhasil masuk.

Selain itu, Siti mengalami gangguan ada pada proses pernapasan. Bayi hingga kini masih bergantung pada alat bantu pernapasan.

Dr Dicky Fackry, ahli bedah jantung anak pada rumah sakit itu mengatakan pada awalnya semua komponen jantung kecuali yang utama ada di luar rongga dada. Untuk itu akan dilakukan operasi untuk menanam jantung agar bisa berada di dalam.

"Bayi ini pada dasarnya tidak punya tulang untuk menampung jantung. Maka kami tempatkan jantung itu di dalam dan ditutup kardio sintetis," kata Dr Fakhry pada jumpa pers di RSAB, Senin (26/9).

Rongga penganti itu harus ditutup dengan kulit agar tidak terjadi infeksi dari luar. Penting dilakukan bedah plastik agar terjadi perputaran jaringan kulit dan jaringan di bawahnya.

"Kita akan pasang satu jaringan lagi, proses ini bisa memakan waktu berbulan-bulan," kata Henry Wijono Notodihardjo, ahli bedah plastik.

Tempat yang harusnya berisi jantung tidak terbentuk di tubuh bayi. Saat ini bentuk kulit penutup jantung, digambarkan Henry seperti kubah. Operasi lanjutan akan secepatnya dilakukan untuk mencegah infeksi.

Ikuti Whatsapp Channel Republika