REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kapolri Jenderal Timur Pradopo mengakui masuknya petasan ke dalam stadion Gelora Bung Karno saat pertandingan Indonesia - Bahrain lebih dikarenan kekurangtelitian dari petugas. Untuk itu, pihaknya telah melakukan penyelidikan atas kasus tersebut.
"Sekarang sedang dilakukan penyidikan dan penyelidikan Polda Metro, Insya allah ke depan lebih teliti," ujar Kapolri, di Kantor Presiden Kamis (8/9).
Sebelumnya, Kepolisian Daerah Metro Jaya menangkap empat orang yang diduga pelaku pembakaran petasan, saat laga Indonesia melawan Bahrain pada pertandingan Pra-Piala Dunia 2014, di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Selasa (6/9).
Mereka yang ditangkap polisi bernisial ADA (21), pelajar, warga Rawasari, Jakarta Pusat, ditangkap petugas di sektor XII. Kemudian IRU (21), mahasiswa, warga Rawamangun, AS (18), tinggal di Kosambi, ditangkap di sektor VI, dan HR (15) warga Grogol, ditangkap petugas dari sektor V. "Keempatnya sedang dilakukan penyidikan oleh polda metro," ujar Timur.
Sebetulnya, kepolisin telah melakukan langkah antisipaai. Pihaknya, menurut Kapolri, memiliki program kemitraan dengan sejumlah suporter. Namun, upaya pengamanan itu tidak sepenuhnya berada ditangan Kepolisian. "Nanti tinggal kita arahkan. Pengamaman bukan hanya oleh petugas," terangnya.