Sabtu 27 Aug 2011 12:29 WIB

Motif Pembajakan Kereta Jagayana Masih Diselidiki, Kemungkinan karena Depresi

Rep: Muhammad Fakhruddin/ Red: Siwi Tri Puji B
Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Anton Bachrul Alam.
Foto: Antara/Fanny Octavianus
Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Anton Bachrul Alam.

REPUBLIKA.CO.ID, CILEGON – Polri masih mendalami motif dibalik pembajak Kereta Jagayana Jurusan Cirebon – Jakarta. Dua orang pembajak yang ditangkap di Stasiun Senen masih diperiksa secara intensif di Mapolda Metro Jaya, Jakarta.  

“Kita masih selidiki. Stress mungkin,” seloroh Kadiv Humas Mabes Polri, Brigjen Anton Bachrul Alam, kepada Republika di Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten, Sabtu (27/8).

Pelaku pembajakan beraksi menggunakan senjata api dan senjata tajam. Dalam perjalanan dari Cirebon – Jakarta, pembajak menodongkan senpi ke masinis untuk tiba di Stasiun Senen lebih awal.  “Sambil menodongkan senjata, pembajak minta lampu hijau terus,” kata Anton Bachrul Alam.

Anton belum memastikan senjata jenis apa yang digunakan oleh pembajak tersebut. Apakah senjata yang digunakan milik TNI – Polri? “Kita masih selidiki,” kata Anton.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement