REPUBLIKA.CO.ID, CILEGON – Dua pembajak Kereta Gajayana Jurusan Cirebon – Jakarta beraksi menggunakan senjata api dan senjata tajam. Dalam perjalanan dari Cirebon – Jakarta, pembajak menodongkan senpi pada masinis untuk tiba di Stasiun Senen lebih awal.
“Sambil menodongkan senjata, pembajak minta lampu hijau terus,” kata Kadiv Humas Mabes Polri, Brigjen Anton Bachrul Alam, kepada Republika di Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten, Sabtu (27/8).
Anton belum memastikan senjata jenis apa yang digunakan oleh pembajak tersebut. Apakah senjata yang digunakan milik TNI – Polri? “Kita masih selidiki,” kata Anton.
Oknum Marinir diduga terlibat dalam pembajakan itu. Hingga kini belum diketahui motif dibalik pembajakan kereta penumpang tersebut.
Terkait dugaan keterlibatan oknum TNI dalam pembajakan tersebut, Panglima TNI, Laksamana Agus Suhartono, langsung memerintahkan POM TNI untuk memastikannya. “Dalam proses POM TNI, akan kita lihat seperti apa. Masih kita selidiki,” kata Agus.