Selasa 23 Aug 2011 16:56 WIB

Soal Dana Rp 8,7 Miliar, Green Peace Indonesia Mengaku Belum Tahu

Rep: ismail lazarde/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Indonesia Country Representative Greenpeace Nur Hidayati, mengatakan, dirinya tidak bisa mengomentari dokumen aliran dana Rp 8,7 miliar untuk melancarkan kampanye lingkungan negatif di Indonesia.

“Saya belum lihat dokumennya,” kata Nur Hidayati. Kendati demikian, Nur Hidayati menegaskan, segala aktivitas Greenpeace di Indonesia tidak dimaksudkan untuk merongrong pemerintah Indonesia.

Greenpeace, kata Nur Hidayati, justru sangat mendukung komitmen pemerintah Indonesia dalam pelestarian lingkungan. Misalnya komitmen pemerintah dalam menurunkan emisi karbon sebesar 41 persen dengan bantuan internasional, maka Greenpeace membantu pemerintah untuk memenuhi komitmen tersebut. “Jadi tidak ada sama sekali motif untuk merongrong pemerintah Indonesia, justru kita ingin membantu,” ujar Nur Hidayati.

Ihwal aliran dana, dia mengatakan, Greenpeace segera mengeluarkan publikasi resmi tentang sumber dan penggunaan dana yang sudah diaudit akuntan publik. Sepanjang 2010, Greenpeace menerima bantuan sekitar Rp 9 miliar dari para suporter Greenpeace di Indonesia. Jumlah dana bantuan dari dalam negeri mencapai 90 persen dari seluruh dana kegiatan yang digunakan Greenpeace.

Total anggaran Greenpeace tahun 2010 berkisar antara Rp 11 miliar sampai Rp 12 miliar. “Dan hanya 10 persen yang bantun dari luar,” tegas Nur Hidayati.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement