Selasa 23 Aug 2011 10:37 WIB

Korban Kerusuhan Tiaka Jadi Dua Orang

REPUBLIKA.CO.ID,PALU--Korban tewas akibat kerusuhan di lapangan minyak Pulau Tiaka, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, bertambah setelah pengunjuk rasa Marten (30) meninggal dunia di RSUD Luwuk, Selasa pagi.

Sehari sebelumnya, Yurifin alias Ateng meninggal dunia karena terkena tembakan. Dokter Jaga RSUD Luwuk, Laila, di Luwuk, Selasa, mengatakan, Marten meninggal dunia sekitar pukul 06.00 WITA karena mengalami luka tembak di paha, pangkal paha, dan patah tulang paha.

Sesuai permintaan polisi, katanya, jenazah Marten akan diotopsi terlebih dahulu sebelum diserahkan kepada pihak keluarga. Marten adalah warga Desa Kolo Bawah, Kecamatan Morowali, yang ikut unjuk rasa di lapangan minyak Pulau Tiaka Senin (22/8) sore.

Seorang kerabat Marten, Buang, mengaku, tidak mendapatkan informasi dari pihak rumah sakit perihal kematian Marten.

Ia menyatakan masih ragu apakah Marten meninggal dunia di perjalanan atau di rumah sakit. "Mungkin saja dia meninggal karena kehabisan darah dan lambat mendapat pertolongan," kata Buang.

Hingga saat ini, di ruang IGD RSUD Luwuk masih dirawat enam korban luka-luka akibat kerusuhan tersebut.

Ruang IGD tersebut dijaga ketat sekitar 20 polisi bersenjata api. Sebanyak enam korban itu bernama Halik, Alwi, Fahruddin, Taslim, Jeni, dan Andre Sondeng.

Semua korban mengalami luka tembak, seperti di lengan dan kaki. Kerusuhan antara masyarakat dan kepolisian di kawasan lapangan minyak Tiaka milik Joint Operating Body (JOB) Pertamina-Medco E&P Tomori, Sulawesi meletus Senin (22/8) petang akibat buntunya aspirasi masyarakat yang menuntut program kesejahteraan untuk tiga kecamatan.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement