REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Dalam keterangan pers yang dilakukan Wakil Ketua DPR, Priyo Budi Santoso di Gedung Nusantara III, sosok Pong Hardjatmo tiba-tiba muncul. Ia menunggu Priyo selesai memberikan keterangan pers sebelum akhirnya menghampiri Ketua DPP Partai Golkar tersebut.
Setelah ikut mengomentari pernyataan Marzuki Alie soal pembubaran KPK dan pemutihan para koruptor. Ia pun mengajak Priyo membentangkan spanduk yang dibawanya. Setelah dibentangkan, tulisan yang ada berbunyi 'Omong Salah Melulu, Ganti Marzuki Alie, Jujur Adil Tegas'
"Karena dia sering mengelurkan pernyataan kontroversial dan itu bukan sekali," katanya yang datang mengggunakan kemeja biru muda. Pong lalu diberikan kesempatan Priyo menyampaikan pandangan. Ia menyatakan Marzuki sudah seringkali menyakiti rakyat.
Dengan tersenyum Priyo berkata, "Sebentar, spanduk apa ini." Begitu mengetahui tulisan yang dibawa Pong, Priyo pun langsung memberikan sikapnya dengan melepaskan spanduk tersebut dan meminta Pamdal menyitanya.
"Yang ada di dalam spanduk itu saya tidak setuju. Tidak perlu sedramatis itu," katanya. Tak lama, ia pun langsung berpamitan dari hadapan Pong dan wartawan yang masih merekam kejadian tersebut.
Ketika Pong hendak menunjukkan lagi spanduk yang dipegang Pamdal, ia sudah ditolak. Memang, dilarang membawa spanduk demonstrasi di dalam area gedung DPR.
Ikuti Whatsapp Channel Republika