REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA - Beberapa pria tak dikenal bersenjata api dan belati, Senin (1/8) menikam dan menembak mati tiga warga sipil dan satu anggota TNI di dekat desa Nafri, Jayapura, Papua.
Menurut sumber yang bisa dipercaya, selain korban meninggal, ada tujuh lain terluka dalam insiden serangan yang terjadi pada pukul 3.15 dini hari WIT.
Lima orang dari tujuh korban luka kini dirawat insentif di Rumah Sakit Abepura dan Rumah Sakit Bhayangkara.
Sumber rumah sakit mengatakan korban meninggal adalah Prajurit Satu, Don Keraf, Sardi, Wisman dan Titin. Salah satu korban, Siti Aminah mengatakan penembakan dan penusukan itu terjadi tak terduga dan mendadak ketika mereka tengah dalam perjalanan menggunakan mobil.
Setelah menggabungkan data-data dari Brimob dan petugas TNI, humas Polres Jayapura, AKBP Imam Setiawan mengatakan penembakan dan penusukan itu diduga dilakukan oleh pasukan OPM. "Diduga pembantaian itu dilakukan oleh anggota gerakan Operasi Papua Merdeka karena tak jauh dari TKP kami temukan bendera Bintang Kejora," tutur Imam Setiawan.
Insiden penembakan kerap terjadi kapan saja dan di mana saja di Papua. Pada April tahun ini, pasukan penjaga perusahaan tambang PT Freeport Indonesia di Timika tewas terbunuh ketika mobil mereka digulingkan ke jurang menyusul amuk dan kekerasan massa.
Peristitwa itu tepat terjadi seusai insiden penembakan pria bersenjata dari sebuah mobil, namun dalam serangan itu sopir dan penumpang selamat. Korban, Dani Masawan dan Hari Siregar dibunuh setelah mobil mereka mengalami kecelakaan dan dibakar di jalan.
Juru bicara PT Freeport Indonesia, Ramdani Sirait mengonfirmasi insiden tersebut. "Faktnya berdasar laporan awal kepolisian, ada indikasi bahwa kendaraan yang digunakan petugas keamanan ditembak. Ada banyak bekas lubang peluru di mobil," ujar Sirait.
Kepala Polsek Mimika Comm., Mada Indra Laksanta, kepada reporter mengatakan polisi kesulitan mengidentifikasi korban karena mereka hangus terbakar total bersama mobil mereka.