REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK – Begitu serangan kembar merenggut puluhan nyawa di Norwegia terjadi, media langsung menuding Muslim sebagai pelaku. Menanggapi sikap media, Perserikatan Bangsa-Bangsa, PBB langsung melontarkan kecaman.

"Cara para komentator publik yang langsung mengasosiasikan pembunuhan masal mengerikan dengan teroris Islam mengungkapkan betapa buruknya pemikiran yang ada," ujar Pelapor Khusus PBB bidang kebebasan beragama dan keyakinan, Heiner Bielefeldt, dalam sebuah pernyataan di situs online PBB, Rabu (27/7).

Ia juga menegaskan laporan yang mengaitkan serangan dengan Muslim sangat memalukan. "Trend yang diadopsi oleh banyak media dengan langsung menuding Muslim, sungguh contoh memalukan dari kekuatan efek stigma buruk dan kapasitas untuk menguatkan stereotip," ujar Bielefeldt.

"Seharusnya rasa hormat kepada korban dan keluarga mereka bisa membuat media menahan diri untuk menarik kesimpulan hanya berdasar murni dugaan.

Paling sedikit 76 orang terbunuh dan puluhan terluka dalam serangan kembar di bangunan pemerintah di Oslo dan perkemahan pemuda dekat Pulau Utoya.

Tak menunggu lama, media dan para pakar menyimpulkan pembunuhan dilakukan oleh Muslim karena keberadaan tentara Oslo di Afghanistan.

Namun beberapa jam kemudian, ekstremis fundamentalis Kristen, Anders Behring Breivik, ditahan sebagai tersangka. Si pelaku menyatakan serangan itu adalah misi individual demi menyelamatkan kerajaan Kristen Eropa dari Islamisasi.

Ikuti Whatsapp Channel Republika