Kamis 21 Jul 2011 18:01 WIB

Nyambi Jadi Pengoplos Tabung Gas, Perwira Polisi Dibekuk Polisi

Rep: Muhammad Fakhruddin/ Red: cr01
Tabung gas Elpiji ukuran tiga kilogram (ilustrasi).
Foto: sikat.or.id
Tabung gas Elpiji ukuran tiga kilogram (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG – Oknum polisi berpangkat perwira menengah di Polda Banten diringkus petugas gabungan Bareskrim dan Gegana Mabes Polri. Perwira menengah berinisial AKBP S ini diduga terlibat aksi pengoplosan tabung gas di Desa Tegal Sari, Kecamatan Walantaka, Kota Serang, Banten.

Selain meringkus oknum polisi itu, tim gabungan Mabes Polri juga meringkus 12 tersangka lainnya dan menyita ratusan tabung gas berukuran tiga kilogram dan 12 kilogram serta lima truk kendaraan operasional. Kedua belas tersangka tersebut berinisial Sup (24), BS (22), LS (27), Am (33), Ij (30), Fir (25), Eng (25), dan Mar (50). Dua Petugas keamanan berinisial Tam (30) dan Ad (21), serta Rus (30), dan A (15) sebagai petugas bongkar muat.

Kabid Humas Polda Banten, AKBP Gunawan Setiadi, saat dikonfirmasi dugaan adanya keterlibatan oknum perwira dalam kasus ini, enggan berkomentar banyak.  "Saya malah belum tahu, nanti saya cek dulu," kata Gunawan, Kamis (21/7).

Dari informasi yang dihimpun, tim gabungan Mabes Polri dipimpin AKBP Nanang menggerebek perusahaan penyuntikan tabung gas yang berada tak jauh dari Mapolda Banten, Rabu (20/7) sekitar pukul 23.30 WIB. Dalam aksi penyergapan itu, tim dari Mabes Polri sempat beberapa kali memberikan tembakan peringatan.

Salah seorang perwira Polda yang diringkus itu kini diamankan ke Mabes Polri. Sedangkan 12 tersangka lainnya, diamankan di Mapolsek Walantaka, Kota Serang.

Modus penyuntikan gas ini dilakukan dengan memindahkan isi tabung tiga kilogram ke tabung 12 kilogram. "Kemungkinan karena harga isi gas 12 kilogram jauh lebih mahal daripada isi gas tiga kilogram," kata Gunawan singkat.

Kapolsek Walantaka, AKP Adi Kusuma, juga terkesan menutup-nutupi penangkapan perwira Polda Banten itu. "Sampai sekarang belum jelas. Nanti kalau sudah jelas, baru saya berani komentar," kata Adi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement