REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Peneliti hukum Indonesian Corruption Watch (ICW), Donald Fariz, mengungkapkan penangkapan atas hakim S memperlihatkan wajah asli Mahkamah Agung. Menurutnya, MA sebagai puncak kekuasaan kehakiman terbukti tidak mampu mengontrol para hakim terkena godaan suap.
Sehingga, ungkap Donald, hal tersebut memperburuk integritas dan mentalitas MA. "Padahal sudah ditopang dengan renumerasi,"ungkapnya saat dihubungi Republika, di Jakarta, Kamis (2/6).
Donald melihat reformasi di tubuh MA yang didengung-dengungkan selama ini hanya menyentuh kulit. Belum sampai ke isi tubuh MA.
Lebih lanjut, Donald meminta agar KPK tidak hanya berhenti dengan perkara kepailitan PT.SCI dalam melakukan penyidikan. Ia menduga, Syarifudin kemungkinan ikut menangani perkara-perkara yang vonisnya mengundang kontroversi. "Seperti bebasnya hakim Agusrin M.Najamudin," jelasnya.