Ahad 01 May 2011 16:37 WIB

Warga Lebih Doyan Nonton Sinetron Ketimbang Mengaji, Aliran Sesat Marak di Aceh

Umat Islam di Aceh diminta waspada terhadap aliran sesat yang terus mencoba merasuki iman remaja Aceh.
Foto: Antara
Umat Islam di Aceh diminta waspada terhadap aliran sesat yang terus mencoba merasuki iman remaja Aceh.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH-- Bupati Aceh Tengah, H Nasaruddin, menganjurkan warganya untuk menggalakkan pengajian di meunsah atau surau dan masjid guna menangkal aliran sesat yang kini mulai masuk ke provinsi paling barat Indonesia itu.

"Saya rasa tidak ada jalan lain untuk mencegah aliran sesat, kecuali memperbanyak pengajian di mana-mana," katanya di hadapan ibu-ibu Pengajian Pusita di Kecamatan Rusip Antara, Ahad.

Menurut Bupati, maraknya perkembangan aliran sesat akhir-akhir ini dipicu dari semakin lunturnya budaya keagamaan yang diwariskan oleh para pendahulu. Orang tua dan juga anak-anak lebih mememtingkan nonton sinetron ketimbang mengaji. "Padahal, dulu budaya mengaji sangat mengakar dalam masyakat kita, khususnya waktu antara shalat Magrib dan Isya, sehingga anak-anak tidak kosong dari ilmu dan pengetahuan agama," kata Nasaruddin.

Menurut dia, membendung aliran sesat ini tidak hanya menjadi tanggungjawab satu pihak saja, namun semua elemen dalam menjaga akidah umat, karena upaya pemerintah saja tanpa dukungan pihak lain termasuk masyarakat, tidak akan memberikan dampak apa-apa.

Orang nomor satu di Aceh Tengah tersebut mengajak ibu-ibu pengajian, tokoh masyarakat dan ulama sebagai garda depan menangkal aliran sesat yang kini telah menjadi isu nasional, dengan senantiasa mengggalakan pengajian, mengkaji, menelaah kandungan Al Quran dan Hadist secara paripurna.

Saat ini aliran-aliran serta paham-paham sesat dan menyimpang sedang tumbuh subur dan berkembang di negeri ini. Belum selesai masalah satu aliran sudah muncul aliran yang baru. Selain merusak akidah dan citra Agama Islam, aliran-aliran ini merusak tatanan sosial, merusak hubungan keluarga, persatuan umat, cara berpikir masyarakat, dan bahkan ada yang mengancam kelangsungan NKRI, katanya.

Terakhir Bupati mengharapkan pengajian ini terus dapat dipertahankan dan berkembang serta menjadi benteng bagi masuknya aliran sesat di Aceh Tengah. Pada pada kesempatan tersebut atas nama Pemkab Aceh Tengah, Bupati Nasaruddin menyerahkan bantuan untuk pembangunan Menasah Nurul Yaqin, Dusun Kebun Murni, Kampung Rusip sebesar Rp5 juta dan kelompok pengajian Nurul Yaqin sebeser Rp2 juta.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement