Jumat 22 Apr 2011 18:29 WIB

Gubernur: Tidak Ada Tempat di Aceh Bagi Aliran Sesat

Umat Islam di Aceh diminta waspada terhadap aliran sesat yang terus mencoba merasuki iman remaja Aceh.
Foto: Antara
Umat Islam di Aceh diminta waspada terhadap aliran sesat yang terus mencoba merasuki iman remaja Aceh.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH-- Gubernur Aceh Irwandi Yusuf menegaskan tidak ada tempat bagi aliran sesat dan agama baru di wilayahnya. "Kami tidak pernah memberikan toleransi jika ada aliran-aliran sesat atau agama ciptaan baru berkembang di Aceh," katanya di hadapan ratusan orang mantan pengikut aliran "Millata Abraham" yang disyahadatkan kembali di Masjid Raya Baiturrahman Kota Banda Aceh, Jumat.

Hal itu disampaikan disela-sela penyahadatan kembali sebanyak 139 orang pengikut aliran sesat komunitas "Millata Abraham" yang berasal dari berbagai daerah tersebut. Meski Pemerintah Aceh, kata gubernur telah menerapkan Syariat Islam secara kaffah (menyeluruh) namun memberi kebebasan kepada agama lain yang diakui negara, seperti Kristen (Katolik dan Protestan), Hindu, Buddha dan Konghucu, karena agama tersebut jelas-jelas di luar Islam.

Islam di Aceh, kata Irwandi adalah "Alhlussunah Waljamaah" yang merupakan golangan yang dianut oleh 80 persen dari seluruh umat Islam di dunia. Statistik yang dikeluarkan Rabithah Alam Islami berkendudukan di Saudi Arabia 2010, disebutkan kini umat Islam mencapai dua miliar.

"Kita bangga umat Islam di Aceh bagian dari Ahlussunah Waljamaah yang menurut keyakinan merupakan satu-satunya golongan yang selamat di dunia dan akhirat," katanya menambahkan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement