REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG-- Kepolisian daerah (Polda) Lampung melakukan evaluasi ulang terkait kesiapan psikologis personel yang dibekali senjata api di wilayah mereka. Hal itu dimaksudkan untuk mencegah penyalahgunaan di luar tugas profesi kepolisian, kata Kapolda Lampung, Brigjen Sulistyo Ishak, di Bandarlampung, Jumat.
"Pengalaman beberapa waktu terakhir menyebutkan, lolos psikotes tidak dapat menjadi jaminan bahwa seorang personel yang dibekali senjata api, memiliki emosi yang stabil, dan tidak akan menggunakannya di luar tugas profesi kepolisian," katanya.
Menurut dia, evaluasi tersebut terkait sejumlah insiden penembakan oleh oknum kepolisian yang melukai bahkan menewaskan warga di beberapa wilayah Lampung pada beberapa waktu terakhir, sepert di Lampung Barat dan Tulangbawang Barat.
"Beberapa penembakan yang dilakukan terindikasi dilakukan tidak sesuai prosedur dan profesi kepolisian, sehingga perlu peninjauan ulang terhadap semua personel yang dibekali senjata api," kata dia.
Ishak memperkirakan, ada sekitar 20 persen dari seluruh personel kepolisian Polda Lampung yang mendapatkan izin tetap memegang senjata api, dan evaluasi tersebut dilakukan terhadap mereka tanpa terkecuali. Sejumlah kejadian penembakan yang terindikasi tidak pada tempatnya dilakukan oleh sejumlah oknum polisi di beberapa wilayah di Lampung, yaitu Lampung Barat dan Tulangbawang Barat, dalam sebulan terakhir.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
