Rabu 20 Apr 2011 13:27 WIB

'Jasad Irzen Okta Ditemukan Kekerasan di Dada, Perut & Tungkai Tangan'

Rep: C08/ Red: Djibril Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Dokter forensik RSCM Mun'im Idris menegaskan bahwa otopsi ulang untuk mencari ada tidaknya tindak kekerasan. "Jadi  misi otopsi ulang ini untuk mencari ada tidaknya tindak kekerasan yang menimbulkan luka pada korban. Itu kita temukan," tegas Mun'im usai melakukan otopsi di Jakarta, Rabu (20/4).

Ditambahkannya, terkait visum sebelumnya dari dokter lain, mungkin belum menemukan adanya memar ini, dikarenakan itu otopsi standar. "Yang sebelumnya, tidak diarahkan untuk mencari adanya tindak kekerasan atau tidak. Karena jika ingin melihat itu, ada tempat-tempat khusus yang harus dilihat. Seperti telapak kaki atau di bawah kulit harus dikelupas. Itu yang kita lakukan sekarang," tambahnya.

Dijelaskan Mun'im, ditemukan memar akibat kekerasan tumpul di tubuh jasad. Antara lain di dada, perut dan tungkai, tangan. ''Namun itu tidak menyebabkan kematian. Akan tetapi dapat memicu kematian. Sekali lagi misi otopsi ulang ini untuk mencari adanya tindak kekerasan. Hasil otopsi dapat diketahui setelah satu atau dua minggu," tegasnya.

Menurut Mun'im, tim forensik juga mengambil sampel dari jasad. Diambil di beberapa bagian. Sampel seperti permukaan kulit dan lainnya. "Ini nantinya akan diperiksa di laboratorium dan ada yang diperiksa secara mikroskopis. Untuk konfirmasi, karena tadi ada yang jelas dan tidak saat otopsi," papar Mun'im.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement