Jumat 15 Apr 2011 15:22 WIB

Ledakan Populasi Ulat Bulu tak Berasal dari Spesies Sama

Serangan Ulat Bulu
Serangan Ulat Bulu

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Ulat-ulat yang saat ini merajalela di berbagai daerah di Indonesia bukan dari jenis (spesies) yang sama dengan yang menyerang tanaman mangga di Probolinggo. Kota itu adalah tempat pertama kali ledakan populasi ulat bulu diberitakan, demikian kata pakar ulat Prof Dr Aunu Rauf.

Seperti diberitakan media massa, serangan ulat bulu telah menyebar ke Pasuruan, Banyuwangi, Bojonegoro, Yogyakarta, Sumedang, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bali, bahkan Bekasi dan terakhir Tanjung Duren, Jakarta, kata Guru Besar Ilmu Hama Tanaman Institut Pertanian Bogor (IPB) itu yang dihubungi dari Jakarta, Jumat (15/4).

"Tapi melihat foto ulatnya dari televisi dan jenis tanaman yang diserangnya, saya yakin bahwa ulat-ulat tersebut berbeda jenisnya," ujarnya." Di Probolinggo menyerang mangga, di Bekasi menyerang semak-belukar, di Banyuwangi menyerang mindi, di Bali menyerang kenanga, dan di Tanjung Duren menyerang cemara," katanya.

Ia mengatakan ada sekitar 120.000 spesies ulat yang hidup di muka bumi ini. Alasan populasinya meledak secara bersamaan, menurut dia, itu terkait dengan masa menjelang musim kemarau, di mana hampir semua jenis hama termasuk berbagai jenis ulat mengalami peningkatan populasi. Kondisi itu dipicu lagi oleh musim hujan yang berkepanjangan selama 2010.

Ledakan ulat Cricula trifenestrata pada alpokat atau kedondong, misalnya, adalah sesuatu yang umum terjadi hampir setiap tahun. Ulat ini bahkan menyebabkan seluruh daun dilahap sehingga tajuk pohon menjadi gundul. Ulah ulat diyakini justru merangsang terjadinya pembungaan.

Sejarah mencatat pula adanya ledakan ulat jenis yang lain, misalnya ulat jambu (Trabala vishnou) pada pohon jambu biji di Pasar Minggu tahun 1980, ulat kenanga (Maenas maculifascia) di pohon kenanga di Bogor tahun 1985.

Juga ulat flamboyan (Pericyma cruegeri) di pohon Flamboyan di Bogor tahun 1994, ulat rambutan (Hyperaeschrella insulicola) di pohon rambutan di Subang hampir setiap tiga tahun.

Sedangkan ulat yang ada di Probolinggo, menurut dia, dipastikan adalah jenis Arctornis submarginata. Jenis ini juga termasuk dalam famili Lymantriidae yang dikenal sebagai pelahap daun (defoliator).

"Sebelum terjun ke lapangan, saya menduga ulat yang meledak populasinya di Probolinggo dari jenis Lymantria marginata atau Lymantria beatrix, kedua jenis ulat ini ditemukan menyerang mangga di Bogor. Tetapi jenis ulat yang sedang mewabah ini corak tubuhnya lain dan belum pernah jadi hama sebelumnya," kata Aunu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement