Selasa 05 Apr 2011 21:15 WIB

Milata Abraham, Aliran Sesat dari Aceh yang Merekrut Anak-anak Cerdas

Masjid Raya Banda Aceh
Foto: Antara
Masjid Raya Banda Aceh

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH-- Pemerintah Aceh menemukan belasan aliran sesat yang berkembang dengan pengikutnya diperkirakan mencapai ratusan orang dan tersebar di sejumlah wilayah di provinsi ini, kata Wakil gubernur (Wagub) Muhammad Nazar.

"Ada 12 aliran sesat berkembang di Aceh dan semuanya itu muaranya ke 'Milata Abraham' yang pentolannya saat ini diamankan polisi di Mapolresta Banda Aceh," katanya di Banda Aceh, Selasa. Untuk mengatasi jangan sampai aliran sesat terus berkembang di Aceh maka diperlukan penanganan secara menyeluruh dan terpadu, dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat di provinsi berpenduduk mayoritas muslim ini.

"Bahkan untuk pencegahan terhadap anak-anak maka diperlukan keterlibatan orang tua selaku kepala keluarga. Di luar keluarga, perlu peran tokoh masyarakat seperti ditingkat desa oleh Kepala desa, imam dan camat, pimpinan instansi dan organisasi," katanya menjelaskan.

Tahun 2010, Pemerintah dan aparat kepolisian telah menangani aliran sesat Milata Abraham yang berkembang di Kabupaten Bireuen. Namun, misi aliran sesat tersebut kini berpindah ke Kota Banda Aceh. "Bahkan, pentolan Milata Abraham di Kota Banda Aceh telah merekrut anak-anak cerdas yang kurang mendalam pemahaman agamanya, termasuk dari keluarga yang kurang mapan ekonominya," katanya.

Menurut dia, Pemerintah akan bisa mencegah dan melakukan pembinaan serta penegakan hukum untuk mengatasi masalah aliran sesat, yakni dengan adanya fatwa dari Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU/MUI). "Kita butuh fatwa MPU yang lebih tegas dan konkret dengan menyebut nama-nama aliran sesat secara terbuka. Kriteria yang diberikan MPU beberapa waktu lalu belum cukup," kata Muhammad Nazar.

Jika sudah disebut jelas nama-nama aliran sesat itu maka kepolisian, kejaksaan dan kehakiman akan memiliki kekuatan hukum untuk bertindak. Sementara draft Peraturan gubernur (Pergub) sudah lama disiapkan, namun diperlukan juga penyebutan nama aliran sesat yang berkembang di Aceh.

"Aliran sesat yang berkembang itu ada dari luar dan juga impor (luar) seperti Milata Abraham. Kalau sudah disebutkan nama-nama aliran sesar itu maka masyarakat juga mudah memahaminya," kata dia. Di pihak lain, Wagub juga menyerukan dan meminta kepada masyarakat yang telah terjebak atau terlibat dalam aliran yang menyimpang, agar segera kembali ke jalan yang benar, dan Islam yang sebanarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement