Ahad 23 Feb 2020 14:05 WIB

Banjir di Jakarta Buat 235 KK Ngungsi

Pengungsi terbanyak berada di Jakarta Timur yaitu sebanyak 213 KK.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Gita Amanda
Warga menggunakan perahu buatannya untuk menyusuri jalan perkampungan yang tergenang banjir luapan air Sungai Ciliwung di Cawang, Jakarta, Kamis (20/2/2020).
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Warga menggunakan perahu buatannya untuk menyusuri jalan perkampungan yang tergenang banjir luapan air Sungai Ciliwung di Cawang, Jakarta, Kamis (20/2/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat bencana banjir menggenangi sejumlah wilayah di Jakarta, Ahad (23/2). Akibatnya sedikitnya 235 Kepala Keluarga (KK) mengungsi hingga pukul 09.00 WIB.

Menurut Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Bencana Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo, laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta pada Ahad hingga pukul 09.00 WIB, jumlah pengungsi banjir di seluruh wilayah Jakarta sebanyak 235 KK.

Baca Juga

"Sebanyak 235 KK atau 846 orang mengungsi," ujarnya seperti dalam keterangannya, Ahad (23/2).

Ia menyebutkan, banjir menggenangi sejumlah wilayah seperti Jakarta Pusat di tujuh kecamatan dan 12 kelurahan dengan ketinggian air 20 sampai 100 sentimeter (cm) yang mengakibatkan 17 KK atau 68 orang mengungsi dan lokasi pengungsian ada di dua titik. Kemudian, dia melanjutkan, banjir di Jakarta Utara menyebabkan satu kecamatan dan lima kelurahan terdampak banjir setinggi 10 hingga 100 cm. Akibatnya lima KK atau 20 orang mengungsi dan titik pengungsian ada di satu lokasi.

Kemudian, dia melanjutkan, banjir juga menerjang Jakarta Barat dan lima kecamatan serta lima kelurahan terdampak. Kendati demikian, pihaknya mencatat belum ada pengungsi. Ia menyebutkan banjir di Jakarta Selatan setinggi 20 sampai 120 cm mengakibatkan lima kecamatan dan delapan kelurahan terdampak. Ia menambahkan, daerah yang juga terdampak banjir adalah Jakarta Timur yang digenangi air bah setinggi 10 sampai  22 cm. Akibatnya tujuh kecamatan dan 25 kelurahan terendam air.

"Pengungsi terbanyak berada di Jakarta Timur yaitu sebanyak 213 KK atau 758 orang," ujarnya.

Hingga saat ini, ia menyebutkan proses evakuasi dilakukan oleh pihak pemadam kebakaran, kepolisian, satpol, dan relawan terkait. Ia menambahkan, kebutuhan mendesak saat ini adalah logistik, perahu karet, dan ambulans untuk evakuasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement