Ahad 20 Mar 2011 20:00 WIB

Teror Bom Muncul Bersamaan Dengan Isu Wikileaks dan Reshuffle

Rep: M Hafil/ Red: Stevy Maradona
Bom buku yang dikirimkan ke Ulil Abshar Abdala
Bom buku yang dikirimkan ke Ulil Abshar Abdala

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Komisi  Untuk Orang Hilang dan Korban Kekerasan (Kontras) menyatakan  ada yang aneh dalam munculnya aksi teror bom di Indonesia beberapa waktu terakhir ini. Teror bom itu muncu bersamaan dengan isu soal situs Wikileaks dan reshuffle cabinet.

“Aneh saja, teror bom ini muncul pada saat bersamaan dengan kedua isu itu,” ujar Ketua Badan Pekerja Kontras, Haris Azhar , usai perayaan HUT Kontras ke-13 di Kantor Kontras, Jakarta, Ahad (20/3).

Menurutnya,  siapapun dan apapun latar belakang munculnya teror bom itu, yang menjadi korban tetap masyarakat. Pemerintah dianggap tidak memiliki kemampuan untuk meredakan keresahan masyarakat tersebut karena teror itu muncul secara terus menerus.

Menurutnya, pemerintah harus segera melakukan aksi nyata untuk menanggulangi teror ini. Jika tidak, maka korban dari masyarakat akan terus bermunculan.

Seperti diketahui, pekan lalu teror bom mengancam Indonesia.  Teror bom  berupa kiriman paket buku ditujukan kepada Ulil Abshar Abdalla, tokoh Islam liberal di Indonesia, Ketua Badan Narkotika Nasional Gories Merre, pemimpin Pemuda Pancasila Yapto S. Suryosumarno dan musisi Ahmad Dhani

Setelah bom buku yang dialamatkan ke empat orang tokoh itu, teror bom juga terjadi di kawasan Cibubur. Paket bom diletakkan pelakunya di gardu listrik perumahan Kota Wisata Cibubur. Saat akan diamankan Tim Gegana, bom berdaya ledak rendah itu meledak.

                    

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement