Kamis 24 Feb 2011 18:12 WIB

Dewan Pers Upayakan Mediasi Dipo dengan Media

Rep: yogie respati/ Red: Krisman Purwoko

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Dewan Pers berupaya melakukan mediasi antara media dengan Sekretaris Kabinet, Dipo Alam terkait pernyataan kontroversialnya yang akan memboikot pers. Wakil Ketua Dewan Pers, Bambang Harymurti, mengatakan pihaknya sudah menawarkan mediasi kepada kedua pihak. “Dipo sudah bersedia, kita tinggal tunggu pihak yang lainnya,” kata Bambang usai diskusi publik Ancaman Boikot Pemerintah, Independensi Pers dan Kepentingan Publik di Gedung Dewan Pers, Kamis (24/2).

Sementara, terkait langkah somasi yang sudah lebih dulu ditempuh Media Grup, yaitu Media Indonesia dan metro TV, ia menuturkan Dewan Pers akan berusaha seobjektif mungkin. "Kami akan mendengarkan keterangan dari dua belah pihak karena mediasi harus ada dua pihak dan kita akan lakukan secepatnya,” tambah Bambang.

Pengamat politik, Fadjroel Rahman menuturkan Mesir jatuh karena Mubarak memusuhi pers. Ia pun mengimbau agar presiden mereshuffle Dipo. “Kalau tetap mempertahankan Dipo akan merugikan kita bersama,” katanya.

Sekretaris Kabinet, Dipo Alam mengatakan pernyataan kontroversialnya untuk memboikot pers bukan bermaksud untuk menjilat siapapun. “Apa saya mau direshuffle saya tidak khawatir. Tidak ada upaya untuk menjilat siapapun, saya hanya menjawab pertanyaan Dubes,” ujar Dipo.

Ia memperoleh banyak pertanyaan dari Dubes negara yang invvestasi di Indonesia mengenai kondisi di Indonesia terkait sering diulang-ulangnya berita kekerasan di media. “Jadi seolah-olah impeachment akan terjadi mei atau maret sehingga mereka termakan itu. Apa itu sesuai dengann mukadimah pers untuk kepentingan bangsa. Saya juga punya hak, anda kontrol kami, kami kontrol anda,” ujarnya.

Dipo pun menuturkan kesiapannya untuk mediasi di Dewan Pers. “Jadi seperti lagu jali-jali, masalahnya sampai disini saja. Mediasi saja karena ada miskomunikasi,” tukasnya.Di kesempatan terpisah, Ketua Mahkamah Agung, Harifin Tumpa, mengatakan di era saat ini kebebasan pers harus dihormati. “Kebebasan pers harus dihormati smua orang, apakah Dipo salah atau tidak, terserah,” tambahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement