REPUBLIKA.CO.ID, SERANG--Pemerintah Provinsi Banten tengah mengkaji dua titik darah calon lokasi pembangunan Jembatan Selat Sunda (JSS) di Banten. Titik yang akan dijadikan calon pangkal jembatan penghubung Pulau Jawa dan Sumatera itu berada di Desa Bandulu, Kecamatan Anyer, Kabupaten Serang dan di Desa Margagiri, Kecamatan Bojonegara, Kabupaten Serang.
Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Provinsi Banten, Husni Hasan, mengatakan, kedua lokasi yang dikaji itu untuk melihat kelayakan sekaligus mempertimbangkan untung ruginya.
Menurut Husni, berdasarkan kajian sementara, di Desa Bandulu memiliki kelebihan dari sisi keamanan. Karena pada jalur yang akan. dilintasi jembatan tidak terdapat palung-palung dasar laut yang bisa membahayakan saat pembangunan maupun saat jembatan sudah beroperasi.
“Bila JSS dibangun dari lokasi ini, diperkirakan jaraknya akan mencapai 29 kilometer,” kata Husni, Jumat (7/1).
Sedangkan di Desa Margagiri memiliki kelebihan dari jarak tempuh yang lebih dekat dengan titik lokasi yang ada di Lampung. Dari titik ini, panjang jembatan hanya mencapai 24 kilometer atau lebih pendek lima kilometer jika dibandingkan dengan lokasi di Desa Bandulu.
“Di titik Desa Margagiri bisa menekan anggaran triliuan rupiah, namun kelamahannya di titik ini banyak palung dasar laut,” ujar Husni.
Setelah kajian itu dilakukan, kata Husni, akan dilanjutkan dengan tahap pembuatan Detail Engeneering Design (DED) untuk kemudian dilakukan penyaringan untuk memasuki tahap pelelangan. “Kemungkinan peletakan batu pertama proyek JSS akan dilakukan tahun 2013, atau paling lambat 2014,” jelasnya.