REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA--Pengungsi sudah mulai meninggalkan posko pengungsian Stadion Maguwoharjo, Kabupaten Sleman. Semenjak status Gunung Merapi diturunkan menjadi SIAGA, pengungsi di Kecamatan Pakem mulai pulang.
"Sudah bosan disini," kata Rumiyati di stadion Maguwoharjo, Sabtu (04/12). Warga Dusun Ngipiksari, Kelurahan Hargobinangun, Kecamatan Pakem ini sudah mulai mengemasi barang-barang sejak pukul 08.00 pagi. Menurut dia sejak pagi, para koordinator pengungsi sudah melakukan rapat untuk tata cara pengangkutan para pengungsi ke rumahnya.
Mereka menjanjikan angkutan evakuasi pada pukul 15.00. "Paling banyak keatas hari ini," ujar Rumiyati.
Tampak puluhan orang dari Kecamatan Pakem menunggu angkutan evakuasi di sisi utara Stadion Maguwoharjo. Mereka memilih pulang karena keadaan rumah mereka tidak hancur akibat letusan Gunung Merapi.
Hanya tumpukan abu saja yang menutupi rumah. Sabtu sore itu, warga Kaliurang Timur, Barat, dan Selatan hendak pulang ke rumah masing-masing.
Sementara itu, Ngadiran, Warga Dusun Kopeng, Keluarahan Kepuh Harjo, Kecamatan Cangkringan, memilih tetap tinggal di Stadion Maguwoharjo. "Belum mau pulang, rumah hancur," katanya.
Dia bersama, sesama pengungsi di Dusun Kopeng baru akan meninggalkan stadion setelah proses pembuatan hunian sementara (huntara) selesai. Namun, beberapa teman-temannya di Kecamatan Cangkringan, ada juga yang memilih untuk kembali ke dusunnya.
Sebgian besar menggunakan motor, dan kembali lagi ke stadion pada siang harinya. Sebab akhir-akhir ini, menjelang sore, daerah di bagian utara Provinsi DI Yogyakarta itu sering turun hujan lebat. "Mereka hanya ingin lihat keadaan rumah saja," ujar Ngadiran.