REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri,meminta kader PDIP agar tidak menjadi elite yang berusaha kelihatan pintar lewat kalimat yang berbelit-belit sampai akhirnya membingungkan rakyat kecil. Kalimat yang sulit dicerna rakyat biasa itu katanya membuat rakyat kecil yang suaranya sayup tidak terdengar sampai ke atas.
‘’Ini keadaan sekarang, kalian kader partai, jangan ikut-ikutan seperti itu,’’ tegas Mega. Ia juga meminta kadernya tidak takut menyuarakan isi hati. ‘’Kalau takut, ya jangan masuk politik,’’ ujar dia lagi. Kendati berani bersuara lantang, Mega meminta kadernya tidak melakukannya sembari mencaci maki atau berkeluh kesah.
ia kemudian mengatakan kaderisasi PDIP harus diubah polanya. Kader masa kini, katanya, harus bisa melewati berbagai tahapan hingga akhirnya menjadi kader utama yang bersifat mumpuni, disiplin pada partai, serta jujur.
Seandainya kaderisasi PDIP sudah begitu, Megawati meyakini PDIP akan menjadi partai yang berubah sifatnya. ‘’Menjadi partai yang terbuka dan modern, tetapi sumber daya manusianya kelihatan jati diri dan karakternya,’’ kata Megawati, Rabu (25/8), di hadapan kader PDIP bidang pemuda dan olahraga yang dilantiknya di DPP PDIP di kawasan Lenteng Agung, Jaksel,
PDIP menargetkan meraih suara dari pemilih pemula di kasawan perkotaan pada pemilu mendatang. Untuk menarik kaum muda PDIP juga akan merekrut kader muda dari kalangan intelektual.
Ketua DPP PDIP Bidang Pemuda dan Olahraga, Maruarar Sirait, mengatakan target pemilih pemula PDIP adalah mereka yang berada di daerah perkotaan. Pada pemilu mendatang PDIP berharap dapat menjadi partai pemenang pemilu. Minimal, kata Maruarar, PDIP mendapatkan 25 persen dari total perolehan suara.
‘’Karena itu PDIP giat melakukan kaderisasi di tingkat nasional,’’ ujar Maruarar. Kaderisasi itu mencakup perekrutan tokoh-tokoh nasional. Pemuda, buruh, kalangan intelektual, hingga olahragawan. Maruarar menambahkan, selain kaderisasi PDIP terus membentuk jaringan pemuda di seluruh kabupaten/kota.