REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Hakim Mahkamah Konstitusi se-Asia melakukan pembahasan dan pertukaran pikiran terkait dengan pemilihan umum. Hakim MK dari 26 negara se-Asia itu membahas pemilu dalam Konferensi Hakim MK se-Asia yang berlangsung di Indonesia sejak Senin (12/7) hingga Kamis (15/7).
Presiden Susilo Bambang Yudhyono membuka konferensi di Istana Negara, Selasa (13/7). Dalam konferensi yang sudah ketujuh kalinya ini, tema yang diusung adalah pemilu karena sangat menarik menjadi bahan pertukaran informasi dan pengalaman. ''Isu yang paling mengundang perhatian dan antusiasme tinggi seiring perkembangan demokrasi adalah bagaimana menghubungkan pemilu dengan demokrasi,'' kata Ketua MK, Mahfud MD, ketika memberi sambutan.
Hal itu, kata Mahfud, penting untuk dibahas untuk memastikan bagaimana pemilu berkualitas itu bukan hanya pemilu yang formalitas, prosedural, dan seremonial, melainkan pemilu yang menerapkan demokrasi. Mahfud mengatakan, pandangan umum bahwa pemilu itu identik dengan demokrasi juga masih bisa dipertanyakan.
''Semakin baik penyelenggraan pemilu, akan semakin baik penyelenggaran demokrasi, sementara terhadap pandangan itu muncul pertanyaan apakah negara yang telah menyelenggarakan pemilu memang adalah negara demokrasi,'' ujar Mahfud.