Rabu 17 Dec 2025 08:17 WIB

Seratusan Rumah Tangga di IKN tak Punya Fasilitas BAB

Persoalan sanitasi masih ditemukan di sejumlah rumah tangga di kawasan IKN.

Rep: Eva Rianti/ Red: Gita Amanda
Kondisi bu Kota Nusantara (IKN) sekarang. BPS telah melakukan statistik dasar untuk IKN termasuk pemanfaatan geotagging kondisi perumahan. (ilustrasi)
Foto: Ahmad Fikri Noor/Republika
Kondisi bu Kota Nusantara (IKN) sekarang. BPS telah melakukan statistik dasar untuk IKN termasuk pemanfaatan geotagging kondisi perumahan. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) telah melakukan statistik dasar untuk Ibu Kota Nusantara (IKN), termasuk pemanfaatan geotagging kondisi perumahan. Salah satu hasil pemanfaatan geotagging tersebut menunjukkan terdapat seratusan rumah tangga di IKN yang tidak memiliki fasilitas buang air besar (BAB).

Berdasarkan hasil Pendataan Penduduk Ibu Kota Nusantara (PPIKN) 2025 yang dilakukan BPS bersama Otorita IKN (OIKN), jumlah penduduk IKN pada 2025 tercatat sebanyak 147.427 jiwa atau 43.293 rumah tangga.

Baca Juga

Dalam pendataan tersebut, BPS turut melakukan geotagging keberadaan rumah tangga untuk kepentingan pemerintah dalam intervensi program kebijakan. Di antaranya pendataan mengenai kondisi perumahan sebagai upaya mendukung indikator kinerja utama (IKU) OIKN dalam penyediaan hunian layak.

“PPIKN mencatat sebanyak 232 rumah tangga atau 0,54 persen dari total rumah tangga yang lantai rumahnya masih berupa tanah. Kemudian, terdapat pula rumah tangga yang belum memiliki fasilitas buang air besar. Sebanyak 142 rumah tangga atau sekitar 0,33 persen tidak memiliki fasilitas buang air besar dari total 43.293 rumah tangga,” ungkap Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam acara Diseminasi Hasil dan Penyampaian Dokumen Publikasi PPIKN 2025 di Kantor BPS, Jakarta, Selasa (16/12/2025).

BPS juga melakukan pendataan mengenai sebaran rumah tangga dengan sumber utama penerangan bukan listrik. Tercatat, terdapat 49 rumah tangga atau sekitar 0,11 persen dari total rumah tangga di IKN yang tidak memiliki akses listrik.

Sementara itu, terkait sumber air minum, BPS mencatat sebanyak 530 rumah tangga atau sekitar 1,22 persen dari total rumah tangga di IKN menggunakan sumber air minum utama dari air hujan.

Dengan adanya pendataan tersebut, Amalia berharap data mengenai kondisi penduduk di IKN dapat menjadi sumber yang kredibel dan menjadi arah bagi kebijakan pemerintah yang lebih tepat ke depan.

“Sehingga ini dapat membantu Bapak dan Ibu di Bappenas maupun OIKN untuk terus merencanakan pembangunan IKN dengan lebih tepat sasaran,” tegasnya.

photo
Sejumlah pekerja berjalan di kawasan rumah susun (rusun) Aparatur Sipil Negara (ASN) di Ibu Kota Nusantara (IKN), Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. - (ANTARA FOTO/Aditya Nugroho)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement