Ahad 07 Dec 2025 22:24 WIB

Maruarar: Presiden Minta Relokasi Hunian Korban Bencana Sumatera Dipercepat

Menteri PKP pastikan relokasi hunian tidak akan jauh dari pusat aktivitas warga

Pengungsi korban bencana banjir dan tanah longsor menerima layanan kesehatan di Posko Pengungsian di GOR Pandan Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, Jumat (5/12/2025). Hari kesepuluh bencana di Sumatera Utara, sebanyak 1.500 korban banjir dan longsor di Tapteng masih bertahan di Posko Pengungsian di GOR Pandan. Di antara pengungsi terdepan ibu hamil, bayi dan lansia, Sejumlah pengungsi mulai terserang flu dan penyakit kulit.
Foto: Edwin Putranto/Republika
Pengungsi korban bencana banjir dan tanah longsor menerima layanan kesehatan di Posko Pengungsian di GOR Pandan Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, Jumat (5/12/2025). Hari kesepuluh bencana di Sumatera Utara, sebanyak 1.500 korban banjir dan longsor di Tapteng masih bertahan di Posko Pengungsian di GOR Pandan. Di antara pengungsi terdepan ibu hamil, bayi dan lansia, Sejumlah pengungsi mulai terserang flu dan penyakit kulit.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait mengatakan relokasi hunian bagi warga terdampak banjir longsor di Sumatera akan dipercepat, selaras arahan Presiden Prabowo Subianto.

Hal tersebut disampaikan Maruarar di Posko Terpadu Penanganan Bencana Alam Aceh, Lanud Sultan Iskandar Muda, Aceh, Ahad (7/12/2025) malam.

"Presiden ingin bekerja dengan cepat. Jadi, kita saling bahu-membahu aja. Balai Perumahan saya sudah instruksikan, baik di Aceh, di Sumatera Barat, Sumatera Utara. Dirjen kami sudah turun ke sana ya, beberapa hari ini dan bisa berkomunikasi dengan Pemda untuk bisa mendapatkan masukan dari Pemda atau sebaliknya mengusulkan kepada Pemda kalau ada lokasi yang diperkirakan aman, kita kerja cepat," ujar Maruarar.

Ara mengatakan lokasi relokasi hunian untuk warga terdampak bencana akan ditempatkan di kawasan yang aman dan tidak jauh dari pusat aktivitas warga.

Selain itu, pihaknya juga berkoordinasi dengan PT Semen Indonesia untuk membahas metode konstruksi pembangunan hunian yang cepat.

"Kami sudah panggil Dirut Semen Indonesia. Mereka punya cara untuk bagaimana membuat rumah dengan cara cepat," kata dia.

Penggunaan panel Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA) turut dipertimbangkan sebagai opsi pembangunan rumah yang dapat dikerjakan dengan cepat dan tetap memenuhi aspek keamanan.

Maruarar menyebut kebutuhan hunian akan sangat besar mengingat jumlah pengungsi mencapai ratusan ribu orang.

Terkait kebutuhan anggaran, dia menjelaskan bahwa Presiden Prabowo telah menggelar rapat bersama Kementerian terkait untuk membahas hal tersebut.

"Kalau kemarin dalam rapat yang kita di Hambalang itu, Pak Presiden Prabowo sudah menyampaikan ya, bahwa kita harus siap ya, rapat dengan Menteri Keuangan, rapat dengan saya, dan Menteri PU, kemudian juga kita sudah sampaikan ya, kita harus siap," kata Maruarar.

Maruarar juga mengapresiasi partisipasi masyarakat maupun dunia usaha yang terus bergotong royong memberi bantuan untuk penanganan bencana di Sumatra.

Bantuan-bantuan dari masyarakat banyak ya, dari perusahaan-perusahaan banyak itu bisa dilihat ya. Banyak sekali masyarakat inilah kekuatan bangsa kita, gotong royong. Dan itu bisa tampak sekali dari bantuan-bantuan yang ada, gotong royong itu menjadi kekuatan inti kita dari situasi ini," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement