Kamis 04 Dec 2025 14:59 WIB

Buntut Istilah Wahabi Lingkungan, Ketua PBNU Ulil Diteror dari Telepon Hingga Paket Misterius

Ulil menilai negara-negara Barat sengaja mempromosikan gerakan antitambang.

Cendekiawan Muslim Indonesia yang juga Ketua Lakpesdam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ulil Abshar Abdallah.
Foto: Istimewa
Cendekiawan Muslim Indonesia yang juga Ketua Lakpesdam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ulil Abshar Abdallah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nama Ulil Abshar Abdalla kembali mencuat di tengah bencana banjir bandang di Sumatera. Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini menjadi sorotan menyusul pernyataannya di masa lampau terkait dengan istilah 'Wahabi Lingkungan'.

Ulil pernah mengkritik aktivis-aktivis yang getol menolak tambang dan menyebutnya sebagai kaum 'Wahabi Lingkungan'. Hal itu disampaikan saat pemerintah memberikan jatah ke ormas untuk pengelolaan tambang. Adapun istilah Wahabi kerap disematkan kepada orang-orang berpaham konservatif dan antiperubahan.

Baca Juga

Ulil lewat kicauannya di X mengaku sudah empat hari diteror melalui telepon dan WhatsApp. Bahkan ada kiriman paket yang menganggapnya bertanggung jawa atas banjir di Sumatera.

"Catatan menarik dari Kang Hasan. Benar, sudah empat hari ini saya diteror melalui telp, WA, dan bahkan kiriman paket ke rumah. Saya dianggap bertanggung-jawab atas banjir di Sumatera," tulis Ulil lewat akun centang biru.

Dari catatan Kang Hasan tertulis pembelaan buat diksi Wahabi Lingkungan yang diperkenalkan oleh Ulil. Menurutnya banyak orang yang tidak tepat dalam memaknai istilah Ulil. Framing menyalahkan Ulil dalam bencana di Sumatera adalah salah besar.

Kampanye negara Barat

Ulil pun membuat semacam catatan pendek terkait respons pihak-pihak yang menyalahkannya.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Republika Online (@republikaonline)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement