Senin 01 Dec 2025 06:44 WIB

Jumlah Korban Meninggal Akibat Bancana Banjir dan Longsor di Agam 120 Orang

Enam kecamatan di Agam terdampak banjir dan longsor.

Warga berjalan melewati material longsor di Toboh Tangah, Nagari Malalak Timur, Agam, Sumatera Barat, Kamis (27/11/2025). Longsor yang terjadi karena tingginya intensitas hujan di daerah perbukan pada Rabu (26/11/2025) tersebut mengakibatkan puluhan rumah rusak dan sedikitnya tujuh korban meninggal dunia, belasan lainnya hilang, dan akses menuju lokasi putus total.
Foto: ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Warga berjalan melewati material longsor di Toboh Tangah, Nagari Malalak Timur, Agam, Sumatera Barat, Kamis (27/11/2025). Longsor yang terjadi karena tingginya intensitas hujan di daerah perbukan pada Rabu (26/11/2025) tersebut mengakibatkan puluhan rumah rusak dan sedikitnya tujuh korban meninggal dunia, belasan lainnya hilang, dan akses menuju lokasi putus total.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam, Sumatera Barat menyatakan korban meninggal dunia dampak bencana banjir bandang dan tanah longsor melanda daerah itu mencapai 120 orang tersebar di enam kecamatan. Warga yang mengungsi akibat banjir, banjir bandang dan longsor sebanyak 6.300 orang.

"Ini merupakan data korban meninggal dunia pada Minggu (30/11/2025) pukul 23.00 WIB," kata Kepala Pelaksana BPBD Agam Rahmat Lasmono di Lubuk Basung, Senin (1/12/2025).

Baca Juga

Rahmat mengatakan ke-120 korban meninggal dunia itu tersebar di Kecamatan Malalak sebanyak 12 orang, Matur satu orang, Tanjung Raya delapan orang. Sementara di Kecamatan Palupuh satu orang, Palembayan 97 orang dan Ampek Nagari satu orang.

"Korban terbanyak tersebar di Kecamatan Palembayan," katanya.

Ia menambahkan korban yang belum ditemukan sebanyak 74 orang tersebar di Kecamatan Malalak enam orang, Palembayan 63 orang, Lubuk Basung satu orang dan Tanjung Raya empat orang. Untuk proses pencarian, tambahnya, bakal dilanjutkan pada Senin  pagi melibatkan BPBD Agam, Satpol PP, Damkar, Basarnas, TNI, Polri, PMI Agam dan lainnya.

"Pencarian korban juga menurunkan anjing pelacak (K9) dari Polri," katanya.

Ia menambahkan korban yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lubuk Basung 44 orang dan Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M Djamil Padang satu orang.

Sedangkan warga yang mengungsi akibat banjir, banjir bandang dan longsor sebanyak 6.300 orang. Ke-6.300 orang itu berasal dari Kecamatan Palembayan, Ampek Nagari, Palupuh, Tanjung Raya, Tanjung Mutiara, Baso, Malalak, Banuhampu, Matur, Ampek Koto dan Lubuk Basung.

"Mereka mengungsi di rumah saudaranya, masjid, mushalla, sekolah dan lainnya. Untuk kebutuhan makan, telah kita dirikan dapur umum," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement