Kamis 27 Nov 2025 17:05 WIB

Banjir di Aceh, Keluarga Waswas Hilang Kontak

Setidaknya 799 site telekomunikasi padam karena terkena banjir di Aceh.

Rep: Fitriyan Zamzami/ Red: Fitriyan Zamzami
Kondisi Banjir di Provinsi Aceh. Berdasarkan data BNPB hingga Rabu (26/11/2025) sore, sebanyak 1.497 jiwa mengungsi akibat bencana banjir yang melanda Aceh.
Foto: Dok BPBA
Kondisi Banjir di Provinsi Aceh. Berdasarkan data BNPB hingga Rabu (26/11/2025) sore, sebanyak 1.497 jiwa mengungsi akibat bencana banjir yang melanda Aceh.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Bencana banjir yang menerpa sejumlah wilayah di Sumatra tak hanya membuat nelangsa warga setempat. Putusnya komunikasi ke sejumlah wilayah di Aceh mengakibatkan keluarga di luar daerah resah.

Iin Yuningsih (45 tahun) menuturkan sudah tak nyenyak tidur sejak dua hari belakangan. “Nggak tahu kenapa Selasa malam sampai Rabu pagi hanya satu jam bisa tidur. Kepikiran papanya anak-anak di Aceh,” ujar dia kepada Republika, Kamis.

Baca Juga

Jamil, suami perempuan yang berdomisili di Depok itu tengah pulang ke kampung halaman di Kecamatan Permata, Bener Meriah, Aceh, guna mengurusi kebun kopi. Dalam percakapan terakhirnya, Iin mendengar kabar bahwa hujan tak berhenti selama tujuh hari di Bener Meriah.

Pada Rabu subuh, ia kemudian mendengar kabar terjadi longsor dan banjir di lokasi suaminya di Aceh. “Habis itu sama sekali nggak bisa dihubungi sampai sekarang. Saudara-saudara di tempat lain di Aceh juga nggak bisa dihubungi, hanya di Banda Aceh yang masih bisa,” kata dia.

Ia menuturkan, kemungkinan besar daerah suaminya tinggal di Aceh terisolasi akibat banjir dan longsong. “Saya minta tolong pemerintah bantu mereka-mereka yang terisolasi ini. Saya nggak tenang,” kata dia. 

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Republika Online (@republikaonline)

Sejauh ini, sebanyak 10 dari 23 kabupaten/kota di Provinsi Aceh menetapkan status darurat bencana banjir. Bencana banjir menyebabkan 1.497 jiwa mengungsi dan dua warga dilaporkan meninggal dunia hingga Rabu (26/11/2025) sore.

Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) di Banda Aceh, terdapat 10 kabupaten/kota di Aceh mengalami banjir serta longsor sejak 18 hingga 26 November 2025. “Musibah ini membuat 14.235 KK atau 46.893 jiwa terdampak dan 1.497 jiwa dari 455 KK mengungsi,” kata Plt Kepala Pelaksana BPBA, Fadmi Ridwan.

Ia mengatakan, sebagian besar kejadian dipicu curah hujan tinggi terus-menerus, angin kencang, dan kondisi geologi labil yang berdampak pada banjir, tanah bergerak, serta longsor.

Sebanyak 10 daerah yang terendam banjir tersebut adalah Kabupaten Bireuen, Kota Lhokseumawe, Kota Langsa, Aceh Timur, Bener Meriah, Gayo Lues, Aceh Singkil, Aceh Utara, Kabupaten Aceh Tamiang, dan Aceh Selatan. Ketinggian air antara 30–80 sentimeter.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement