Ahad 23 Nov 2025 07:50 WIB

Pidato di KTT G20, Gibran Promosikan QRIS dan Ajak Bahas Economic Intelligence

Gibran menyampaikan, Indonesia menyambut baik fokus G20 pada keuangan berkelanjutan.

Rep: Antara/Erik PP/ Red: Erik Purnama Putra
Wapres Gibran Rakabuming Raka menghadiri MIKTA Leaders’ Gathering di Hall 7 Johannesburg Expo Centre, Johannesburg, Afrika Selatan, Sabtu (22/11/2025).
Foto: BPMI Setwapres
Wapres Gibran Rakabuming Raka menghadiri MIKTA Leaders’ Gathering di Hall 7 Johannesburg Expo Centre, Johannesburg, Afrika Selatan, Sabtu (22/11/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JOHANNESBURG -- Wakil Presiden (Wapres) RI Gibran Rakabuming Raka mempromosikan sistem pembayaran digital milik Indonesia, QRIS, sebagai solusi pembayaran yang sederhana di hadapan pemimpin dunia. Hal itu dilakukan Gibran yang hadir pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Johannesburg, Afrika Selatan (Afsel), Sabtu (22/11/2025).

Dalam pidatonya, Gibran menyatakan, Indonesia mendorong inklusi keuangan, termasuk kehadiran QRIS. "Sistem pembayaran digital nasional kami, QRIS, menunjukkan bagaimana solusi digital yang sederhana dan berbiaya rendah dapat mendorong partisipasi dalam perekonomian dan meminimalkan ketimpangan," katanya.D

Baca Juga

alam sesi pertama KTT G20, para pemimpin dunia fokus membahas isu ekonomi berkelanjutan, peran perdagangan dan keuangan dalam pembangunan, serta masalah utang di negara-negara berkembang. Terkait hal itu, Gibran menyampaikan, Indonesia menyambut baik fokus G20 pada keuangan berkelanjutan.

Namun, ambisinya harus lebih jauh untuk menutup kesenjangan dan mengupayakan adaptasi, mitigasi, dan transisi yang adil dan setara. Menurut Gibran, dunia membutuhkan pembiayaan yang lebih mudah diakses, terprediksi, dan setara, terutama bagi negara-negara berkembang, melalui keringanan utang, pembiayaan inovatif, pembiayaan campuran, dan mekanisme transisi hijau.

Indonesia mengalokasikan lebih dari separuh anggaran iklim nasional, sekitar 2,5 miliar dolar AS per tahun, untuk mendukung UMKM hijau, asuransi pertanian, dan infrastruktur berketahanan iklim. Gibran juga menyoroti teknologi yang sedang berkembang, seperti aset kripto, token digital, termasuk Bitcoin, yang dapat menciptakan peluang sekaligus risiko.

"Oleh karena itu, Indonesia mengusulkan agar G20 memulai dialog tentang economic intelligence," kata Gibran.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement