REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS — Bakti Pendidikan Djarum Foundation melalui program Djarum Beasiswa Plus kembali menegaskan komitmennya dalam membentuk generasi plus yang berdaya saing melalui temu wicara Sejiwa Setanah Air yang digelar di Djarum Arena, Kudus, Jawa Tengah, pada Kamis, 6 November 2025 malam.
Disaksikan oleh 534 Beswan Djarum (sebutan untuk penerima program Djarum Beasiswa Plus) 2024/2025 yang berasal dari 103 perguruan tinggi dari 38 provinsi di Indonesia, temu wicara kali ini menghadirkan dua narasumber inspiratif yaitu Teten Masduki (Ketua Dewan Penasehat Ikatan Alumni Universitas Pendidikan Indonesia) dan Cut Carnelia (Ketua Pengadilan Negeri Kudus yang juga merupakan Beswan Djarum 1997/1998). Para narasumber silih berganti mengutarakan pentingnya membangun jejaring (networking) sebagai kekuatan strategis guna mendorong perubahan di berbagai sektor.
Dalam sesi dialog yang dipandu oleh Andovi da Lopez, keduanya menekankan bahwa networking bukan hanya sarana untuk pengembangan karier, tetapi juga pondasi untuk membangun kolaborasi lintas sektor yang berdampak bagi masyarakat luas. Jejaring ditambah dengan integritas yang kuat menjadi kunci bagi generasi muda agar mampu bertahan dan membawa nilai-nilai perubahan di era yang serba terkoneksi saat ini. Para penerus bangsa diharapkan dapat semakin memahami bahwa semangat gotong royong masa kini dapat diwujudkan melalui kemampuan membangun jejaring yang kolaboratif, inklusif, dan berorientasi pada kemajuan Tanah Air.
“Jejaring bukan hanya tentang siapa yang kita kenal, tetapi tentang bagaimana kita saling menguatkan untuk tujuan bersama. Kolaborasi yang berlandaskan nilai dan kepercayaan bisa menjadi jalan bagi lahirnya perubahan nyata. Kuncinya adalah kita mau bergaul, membuka wawasan seluas-luasnya membangun kepercayaan dan visi kepentingan umum. Jejaring yang kita bangun akan semakin kuat kalau kita juga memiliki integritas diri. Tanpa hal tersebut, menjadi mustahil ide-ide kreatif yang membawa perubahan bangsa ke arah lebih baik dapat terwujud,” ujar Teten Masduki.
Selaras dengan hal tersebut, Cut Carnelia menegaskan pentingnya integritas di tengah berbagai tantangan dan bagaimana jejaring yang sehat dapat menjadi kekuatan moral dalam menghadapi tekanan sistem. Ketua Pengadilan Tinggi Kabupaten Kudus itu mengatakan tumbuhnya integritas diawali dari institusi terdekat yakni keluarga. Nilai-nilai moral yang dipegang sejak kecil hendaknya dipegang teguh dan menjadi pondasi agar menjadi pribadi yang memiliki integritas dalam mengejar cita-cita.
“Untuk memiliki integritas perlu digaris bawahi bahwa nilai-nilai berbudi luhur yang telah diperoleh dari orang tua, adat istiadat, agama dan kode etik dalam hidup bermasyarakat harus selalu dipraktikkan. Kita juga harus peka terhadap lingkungan sekitar, lakukan sesuatu dengan integritas yang kita miliki. Jangan hanya diam jika ada yang mencoba merusak tatanan hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,” ucap Cut Carnelia.
Paparan dua narasumber dalam temu wicara ini menjadi inspirasi bagi para Beswan Djarum angkatan 2024/2025 untuk menguatkan integritas dan meluaskan networking demi menjadi pribadi yang tangguh di masa depan. Salah satunya ialah Martina, mahasiswi asal Pontianak, Kalimantan Barat. Ia memutuskan merantau dari kampung halaman dan mengejar gelar sarjana di Fakultas Hukum Universitas Padjajaran, Bandung, Jawa Barat.
“Saya sadar betul bahwa networking itu sangat penting bagi generasi sekarang. Untuk itu saya meninggalkan zona nyaman dan belajar jauh dari kampung halaman. Dan dari paparan para narasumber, kini saya juga memahami pentingnya integritas agar kita tidak terombang-ambing mengikuti arus yang tidak sehat. Integritas adalah pagar untuk diri kita menyusuri jalur masa depan, untuk mengeksplorasi diri sendiri sehingga kita mampu mengukur kemampuan dan apa yang kita miliki,” ujar Martina.
Temu wicara merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Nation Building Djarum Beasiswa Plus 2025, salah satu momen penting dalam proses pembekalan para Beswan Djarum untuk tetap menjaga semangat membangun bangsa. Rangkaian ini sebelumnya telah diawali dengan Cultural Visit, yang mengajak para peserta mengenal keberagaman budaya dan nilai gotong royong yang hidup di tengah masyarakat. Mereka kemudian akan berlatih menuju puncak pada pagelaran Malam Dharma Puruhita yang kali ini bertajuk Sejiwa Setanah Air yang akan digelar di Semarang pada 11 November mendatang, sebuah pertunjukan kolaboratif yang merefleksikan persaudaraan dan kebersamaan para Beswan Djarum.