REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA, – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan mengganti pohon-pohon tua yang berisiko tumbang dengan pohon baru yang lebih sesuai dengan kondisi lingkungan perkotaan. Langkah ini disampaikan oleh Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Provinsi DKI Jakarta, Fajar Sauri, dalam siaran pers pada Sabtu malam. Penggantian ini bertujuan untuk menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat, terutama memasuki puncak musim hujan.
Fajar menjelaskan bahwa pohon yang dipilih untuk ditanam di perkotaan harus memiliki akar yang kuat, tajuk yang ringan, dan tahan terhadap angin kencang. Jenis pohon yang direkomendasikan antara lain Ketapang Kencana (Terminalia mantaly), yang dikenal dengan pertumbuhannya yang cepat dan perawatannya yang minim, serta tahan terhadap cuaca ekstrem.
Pohon Tanjung (Mimusops elengi) dan Pohon Angsana (Pterocarpus indicus) juga direkomendasikan karena ketahanan batang dan rantingnya, serta kemampuannya mereduksi polusi udara. Sementara itu, Glodokan Tiang (Polyalthia longifolia) cocok untuk area sempit karena bentuknya yang menjulang tinggi dan ramping.
Tidak ada kode iklan yang tersedia.
Hingga Oktober 2025, sebanyak 62.161 pohon telah dilakukan penopingan rutin di berbagai Ruang Terbuka Hijau (RTH) di lima wilayah kota. Selain itu, 5.722 pohon telah diperiksa kondisi kesehatannya, termasuk aspek perakaran, batang, kemiringan, dan lebar tajuk. Pemantauan intensif dilakukan di Jakarta Selatan dan Pusat, mengingat banyaknya pohon tua di sana.
Fajar juga mengimbau masyarakat agar tidak berteduh di bawah pohon saat hujan deras atau angin kencang, mengingat insiden pohon tumbang yang menewaskan dua orang dalam lima hari terakhir.
Konten ini diolah dengan bantuan AI.