REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN, – Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Provinsi Sumatera Utara mencapai Rp11,44 triliun selama periode Januari hingga September 2025. Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan Sumatera Utara, Nofiansyah, menyatakan penyaluran ini mendukung modal usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di wilayah tersebut.
Menurut Nofiansyah, penyaluran KUR sebesar itu disalurkan kepada 192.986 debitur, yang mewakili sekitar 16,63 persen dari total pelaku UMKM di provinsi yang beribu kota di Medan.
Sektor yang menerima KUR terbesar adalah pertanian, perburuan, dan kehutanan, dengan realisasi mencapai Rp5,53 triliun kepada 99.478 debitur. Posisi berikutnya ditempati oleh sektor perdagangan besar dan eceran dengan nilai penyaluran sebesar Rp4,04 triliun kepada 63.579 debitur.
Sebaliknya, sektor dengan penyaluran terkecil adalah pertambangan dan penggalian, yang hanya menerima total pembiayaan sebesar Rp2,25 miliar kepada sembilan debitur.
Sementara itu, Pembiayaan Ultra Mikro (UMi) telah tersalurkan sebesar Rp548,51 miliar kepada 99.392 debitur. Sektor perdagangan besar dan eceran mendominasi penyaluran UMi, dengan nilai Rp566,62 miliar atau sekitar 97,5 persen dari total penyaluran kepada 97.209 debitur.
Sektor dengan penyaluran UMi terkecil adalah jasa pendidikan, yang hanya mencatatkan 12 debitur dengan total pembiayaan sebesar Rp45,50 juta.
Konten ini diolah dengan bantuan AI.