REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Ribuan Yahudi ultra-Ortodoks menggelar aksi demonstrasi di sekitar konsulat Israel di New York City pada Minggu (20/10/2025). Mereka memprotes sejumlah isu, termasuk kemungkinan dicabutnya pengecualian wajib militer bagi pelajar 'religius' di Israel.
Aksi demonstrasi yang berlangsung berlokasi hanya satu blok dari kompleks Perserikatan Bangsa-Bangsa di Manhattan. Aksi tersebut menunjukkan hubungan yang kompleks antara Israel dan sebagian besar komunitas Yahudi sangat religius di New York dan sekitarnya.
Dua pemimpin penting komunitas Satmar, yang kerap bersaing, sama-sama mengajak para pengikutnya untuk ikut serta dalam demonstrasi.
Sementara itu, Central Rabbinical Congress of the U.S.A. and Canada, sebuah gabungan kelompok Yahudi Ortodoks, menyatakan ikut membantu menyelenggarakan aksi protes tersebut.
Aksi demonstrasi ini muncul setelah Mahkamah Agung Israel mulai memerintahkan pemerintah untuk mulai mewajibkan pria Yahudi ultra-Ortodoks untuk mengikuti wajib militer pada tahun lalu. Sebelumnya, telah ada pengecualian yang berlaku sejak berdirinya Israel pada 1948.
View this post on Instagram