REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Dalam upaya memperkuat penerapan Internship Experience Program (IEP) 3+1, Program Studi (Prodi) Sains Data Universitas Nusa Mandiri (UNM) terus memperluas jejaring dan kolaborasi riset dengan berbagai lembaga strategis.
Salah satu langkah nyata diwujudkan melalui kunjungan ke Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di Cibinong, Bogor, pada Selasa (7/10/2025).
Kunjungan ini dihadiri Tati Mardiana, Kaprodi Sains Data, bersama dosen Taopik Hidayat serta dua mahasiswa, Dewi Rahmawati dan Andita Alizahri. Rombongan disambut langsung Prof Dr Teguh Peristiwady, peneliti senior Kelompok Riset Iktiologi BRIN.
Pertemuan tersebut menjadi langkah awal penjajakan kolaborasi riset terapan antara bidang sains data dan iktiologi melalui penerapan teknologi computer vision untuk identifikasi dan klasifikasi ikan.
Prof Teguh menjelaskan, riset terapan di bidang iktiologi kini memerlukan pendekatan lintas disiplin yang menggabungkan biologi kelautan dan kecerdasan buatan (AI).
“Teknologi computer vision dapat menjadi alat bantu penting dalam mengidentifikasi ikan berdasarkan karakteristik morfologi yang kompleks. Dengan pendekatan ini, proses analisis dapat dilakukan lebih cepat, efisien, dan objektif,” ungkapnya.
Ia menambahkan, identifikasi spesies ikan secara tradisional selama ini mengandalkan dua karakter utama, yakni morfometrik (ukuran tubuh ikan) dan meristik (jumlah bagian tubuh seperti sirip, sisik, atau duri).
“Kedua karakteristik ini menjadi dasar penting dalam membedakan spesies ikan. Dengan dukungan teknologi data dan citra digital, analisisnya kini bisa dikembangkan menuju otomatisasi,” jelas Prof Teguh.
Sementara itu, Kaprodi Sains Data UNM, Tati Mardiana, menyampaikan, kunjungan ini merupakan bentuk implementasi nyata dari visi Kampus Digital Bisnis yang menekankan sinergi antara akademik, riset, dan industri.
Kolaborasi dengan BRIN menjadi bukti nyata komitmen UNM dalam menghubungkan dunia pendidikan dengan riset terapan berbasis teknologi.
‘’Melalui kerja sama ini, mahasiswa tak hanya belajar teori, juga terlibat langsung proyek ilmiah yang berdampak bagi masyarakat dan keberlanjutan sumber daya hayati Indonesia,” ujarnya dalam keterangan rilis yang diterima, Jumat (17/10/2025).
Ia juga menegaskan, IEP 3+1 yang diterapkan di UNM menjadi wadah strategis bagi mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman profesional di bidang riset dan industri.
“Kami berharap kolaborasi ini dapat menjadi jembatan bagi mahasiswa Prodi Sains Data untuk mengasah kemampuan analisis data, memahami peran AI dalam sains terapan, dan berkontribusi dalam riset nasional yang inovatif,” tambah Tati.
Salah satu mahasiswa yang turut serta, Dewi Rahmawati, mengaku antusias terhadap peluang riset bersama BRIN.
“Melalui program IEP, kami bisa belajar langsung dari peneliti profesional dan menerapkan ilmu data untuk riset nyata. Saya berharap dapat berkontribusi dalam proyek riset yang bermanfaat, terutama di bidang pengolahan citra dan identifikasi ikan,” ungkap Dewi penuh semangat.
Kolaborasi ini menjadi langkah penting bagi UNM dalam memperkuat peran sebagai Kampus Digital Bisnis yang tidak hanya fokus pada pengembangan akademik, tetapi juga berperan aktif dalam inovasi riset multidisiplin.
Melalui sinergi antara sains data dan bioteknologi, UNM berupaya mencetak lulusan unggul dan adaptif terhadap tantangan era digital.