Kamis 09 Oct 2025 18:28 WIB

Akhirnya, Atlet Israel Ditolak Berlaga pada Kejuaraan Senam Artistik Dunia di Jakarta

Pemerintah tidak menerbitkan visa untuk atlet Israel.

Rep: Fitriyanto/ Red: Israr Itah
Menteri Koordinator Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi, dan Pemasyarakatan RI Yusril Ihza Mahendra.
Foto: ist
Menteri Koordinator Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi, dan Pemasyarakatan RI Yusril Ihza Mahendra.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Indonesia menegaskan tidak akan memberikan visa kepada enam atlet Israel yang berencana tampil dalam Kejuaraan Senam Artistik Dunia di Jakarta pada 19–25 Oktober 2025. Keputusan ini disampaikan Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan (Menko Kumham Imipas) Yusril Ihza Mahendra, Kamis (9/10/2025).

Menurut Yusril, sikap tersebut merupakan kebijakan resmi pemerintah yang sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto. Ia menegaskan, Indonesia konsisten mendukung kemerdekaan Palestina dan menolak segala bentuk hubungan dengan Israel hingga negara itu mengakui kedaulatan Palestina.

Baca Juga

“Pemerintah Indonesia tidak akan memberikan visa kepada atlet Israel yang berniat hadir di Jakarta mengikuti kejuaraan senam artistik dunia. Sikap ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo yang dalam berbagai kesempatan, termasuk di PBB, keras mengecam kekejaman Israel terhadap rakyat Palestina,” ujar Yusril dalam rekaman pernyataan resmi yang diterima Republika.co.id, Kamis.

Ia menambahkan, keputusan ini juga mempertimbangkan aspirasi kuat masyarakat Indonesia yang menolak kehadiran kontingen Israel. Menurut Yusril, penolakan serupa datang dari berbagai ormas keagamaan, Majelis Ulama Indonesia (MUI), partai politik, serta sejumlah pemerintah daerah.

“Pemerintah mendengarkan dan memahami sepenuhnya sikap rakyat yang menolak keras kehadiran Israel,” kata dia.

Yusril mengungkapkan, keputusan menolak visa ini telah melalui koordinasi antarkementerian terkait. Ia menyebut telah berdiskusi dengan Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Agus Andrianto yang memastikan tidak ada izin masuk yang akan diterbitkan untuk atlet Israel.

“Federasi olahraga senam dunia juga sudah menarik kembali surat permintaan dukungan mereka setelah mengetahui sikap resmi pemerintah,” ujarnya.

Dengan keputusan ini, Indonesia menegaskan kembali konsistensi posisinya dalam politik luar negeri yang menolak normalisasi dengan Israel. Pemerintah menegaskan hubungan diplomatik baru akan dibuka setelah Israel mengakui Palestina sebagai negara merdeka dan berdaulat.


Tagging:
pemerintah indonesia, yusril ihza mahendra, prabowo subianto, atlet israel, kejuaraan senam dunia, penolakan israel, palestina, kebijakan luar negeri, visa, jakarta

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement