Rabu 08 Oct 2025 22:51 WIB

Kemenag Latih Mahasiswa Lintas Agama Jadi Pemimpin Muda Inklusif

Kemenag jelaskan Akminas menjadi ajang pembentukan calon pemimpin muda.

Rep: Muhyiddin/ Red: Erdy Nasrul
Dirjen Pendis Kemenag Suyitno mengatkan pihaknya melakukan SPAN-PTKIN secara nasional
Foto: Dok Istimewa
Dirjen Pendis Kemenag Suyitno mengatkan pihaknya melakukan SPAN-PTKIN secara nasional

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama (Kemenag) RI meluncurkan Akademi Kepemimpinan Mahasiswa Nasional (Akminas) 2025 di Auditorium HM Rasjidi, Kantor Kemenag, Jakarta Pusat, Rabu (8/10/2025).

Program ini menjadi wadah bagi ribuan mahasiswa lintas agama dan lintas kampus untuk ditempa menjadi pemimpin masa depan yang inklusif, berkarakter, dan berjiwa kebangsaan.

Baca Juga

Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Prof Amin Suyitno mengatakan, Akminas diikuti mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi keagamaan, baik Islam maupun non-Islam, negeri maupun swasta. Semua peserta, kata Amin, ditempatkan dalam suasana yang setara tanpa sekat identitas.

“Pesertanya dari berbagai kampus, baik Islam maupun non-Islam, negeri maupun swasta. Mereka datang bersama dan saling bergandengan tangan sebagai bagian penting dari bangsa yang majemuk,” ujar Amin.

Akminas menjadi ajang pembentukan calon pemimpin muda yang memahami nilai-nilai kebangsaan, toleransi, dan kolaborasi lintas iman. Sebelum mengikuti kegiatan tatap muka, peserta telah melalui tahapan pelatihan daring selama beberapa pekan.

“Mereka sudah digembleng secara daring, kini dipertemukan secara langsung agar bisa berkolaborasi. Bahkan kamar tempat mereka menginap pun diatur lintas latar belakang agar belajar hidup bersama dalam perbedaan,” ucapnya.

Kemenag turut menghadirkan sejumlah tokoh nasional sebagai narasumber, mulai dari Gubernur Lemhanas, Menko PMK, Menteri Pemberdayaan Masyarakat, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, hingga Menteri Agama.

Peserta Akminas dipilih melalui seleksi ketat berbasis digital, termasuk penulisan artikel dan uji kompetensi. Amin berharap, mereka kelak menjadi pemimpin muda yang membawa semangat persatuan di tengah keberagaman.

“Mereka ini miniatur Indonesia. Harapannya, mereka bisa menjadi juru bicara generasi muda yang menjunjung tinggi inklusifisme dan toleransi,” ucapnya.

Program ini merupakan transformasi dari Diklatpimnas, dengan penyegaran pada metode dan kurikulum yang lebih adaptif terhadap tantangan zaman. Materi pelatihan mencakup keberagaman, keindonesiaan, kepemimpinan, kewirausahaan, serta pengembangan talenta digital.

Sementara itu, Direktur Pendidikan Tinggi Islam Kemenag, Prof Sahiron menilai Akminas sebagai langkah strategis untuk menyiapkan generasi unggul menuju Indonesia Emas 2045.

“Anak-anak muda ini kelak akan menjadi pemimpin bangsa. Mereka harus memiliki integritas, keilmuan, dan spiritualitas yang kuat agar bisa membawa Indonesia menjadi bangsa yang unggul dan berdaya saing,” ujar Sahiron.

Ia berharap, Akminas 2025 dapat menjadi ruang pembelajaran lintas iman dan budaya yang memperkuat semangat kebersamaan di kalangan mahasiswa Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement