REPUBLIKA.CO.ID, GAZA – Militer Israel akhirnya pungkas melakukan pembajakan dan penculikan di kapal-kapal peserta Armada Sumud Global. Kapal terjauh yang mencapai Gaza sebelum dibajak adalah Marinette, kapal yang dibeli dengan sumbangan rakyat Indonesia.
Aljazirah melaporkan, kapal terakhir itu telah ditangkap oleh pasukan Israel di lepas pantai wilayah Palestina yang dibombardir. Video streaming langsung menunjukkan pasukan Israel memaksa masuk ke dalam kapal pada Jumat pagi. The Times of Israel melansir bahwa pasukan elite Israel Shayetet 13 yang menyabotase kapal tersebut.
Marinette berbendera Polandia, yang dilaporkan memiliki enam awak, adalah kapal operasional terakhir yang tersisa dari Global Sumud Flotilla – yang dulunya merupakan armada berkekuatan 44 orang.
"Betul itu salah satu dari lima kapal yang di beli oleh IGPC melalui Sumud Nusantara, dan menjadi kapal terakhir yang di-intercept oleh militer Zionis Israel," kata Coky Ahmad, koordinator media Indonesia Global Peace Convoy (IGPC).
Kapal Marinette dibeli IGPC dengan dana sumbangan rakyat Indonesia di Spanyol lalu berlayar ke Tunisia. Kapal itu sempat tembus ke perairan Gaza di 42 mil bibir pantai Gaza. Kapal-kapal lain yang dibeli delegasi Indonesia selain Marinette adalah Seulle, Nights of London, MiaMia, dan Meteque.
Berbicara melalui panggilan video dengan penyelenggara armada pada Kamis malam, kapten Marinette yang merupakan warga Australia, yang mengidentifikasi dirinya hanya sebagai Cameron, menjelaskan bahwa kapal tersebut awalnya mengalami masalah mesin dan karena itu tertinggal dari kelompok utama.
“Kami memiliki sekelompok orang Turki yang sangat tangguh di dalamnya… kami memiliki seorang wanita dari Oman dan saya sendiri, dan kami akan terus melanjutkan arah tersebut,” katanya.
Video langsung dari kapal pesiar tersebut, yang aktif pada pukul 04.00 GMT, menunjukkan awak kapal mengemudikan kapal saat matahari terbit di belakang mereka di perairan internasional di Laut Mediterania.
Pelacak geo langsung menunjukkan kapal tersebut terletak sekitar 43 mil laut (sekitar 80 km) dari perairan teritorial Gaza.
Kementerian Luar Negeri Israel sebelumnya telah memperingatkan Marinette bahwa “usaha mereka untuk memasuki zona tempur aktif dan melanggar blokade juga akan dicegah”.

Selain Marinette, kapal Mekino juga dilaporkan berhasil menembus perairan teritorial Gaza sebelum sinyal pelacakannya hilang sekitar 9,3 mil laut dari pantai, lapor kantor berita Anadolu.
Penyelenggara mengatakan, belum jelas apakah kapal tersebut diserang dan ditarik oleh pasukan Israel, menghindari intersepsi, atau apakah pelacaknya mengalami malfungsi.
Sejak Rabu, angkatan laut Israel telah menghentikan puluhan kapal yang membawa pasokan kemanusiaan ke Gaza dan menahan sekitar 500 aktivis dari lebih dari 40 negara.
Israel sebelumnya menuduh para sukarelawan tersebut mencoba “melanggar blokade laut yang sah” – sebuah klaim yang melanggar hukum internasional – dan mengatakan bahwa mereka akan melakukan apa pun untuk menghentikan mereka.
Angkatan Laut Israel telah mencegat setiap kapal dan menahan awaknya sebelum memindahkan mereka ke Israel, tempat mereka akan dideportasi. Beberapa tokoh penting – termasuk aktivis Greta Thunberg, mantan Wali Kota Barcelona Ada Colau, dan Anggota Parlemen Eropa Rima Hassan – termasuk di antara mereka yang ditahan.