REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Asosiasi Sepak Bola Eropa (UEFA) dilaporkan telah mengirim surat kepada Asosiasi Sepak Bola Israel (IFA) bahwa mereka tidak memiliki rencana menggelar rapat pengambilan keputusan pembekuan IFA dari keanggotaan sebagai respons atas perang di Gaza. Hal itu seperti dilaporkan Ynet, Senin (29/9/2025) dilansir Times of Israel.
Laporan tanpa sumber itu muncul beberapa hari setelah media-media internasional memberitakan rencana rapat pengambilan putusan oleh anggota-anggota UEFA terkait nasib Israel. Rapat dijadwalkan pekan ini, dan mayoritas anggota UEFA dilaporkan mendukung pembekuan Israel dari dunia sepak bola.
Adapun laporan Israel Hayom mengeklaim bahwa, UEFA telah memastikan kepada IFA bahwa Israel tidak akan didepak dari keanggotaan. Keputusan itu menyusul lobi-lobi dari pihak Amerika Serikat (AS).
Seperti dilaporkan Sky News pada Kamis (25/9/2025), Pemerintahan Donald Trump berupaya mencegah FIFA agar tidak mendepak Israel dari panggung sepak bola internasional. Pemerintah AS lewat Departemen Luar Negerinya, melancarkan intervensi secara langsung untuk mencegah sanksi diterapkan terhadap Israel.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS kepada Sky News, "Kami pasti akan bekerja untuk sepenuhnya menghentikan upaya apapun yang mencoba membekukan timnas Israel dari Piala Dunia."
Presiden FIFA dikenal memiliki hubungan dekat dengan Donald Trump dan secara reguler berkunjung ke Gedung Putih. Pekan ini, dia berada di New York untuk menghadiri pertemuan dengan para pemimpin dunia di sela-sela agenda Sidang Umum PBB.