Jumat 26 Sep 2025 14:22 WIB

Prabowo Bilang ‘Shalom’, Israel Besar Kepala

Pihak di mancanegara agaknya tak paham salam lintas agama jamak di Indonesia.

Presiden Indonesia Prabowo Subianto berpidato di sidang ke-80 Majelis Umum PBB, Selasa, 23 September 2025.
Foto: AP Photo/Richard Drew
Presiden Indonesia Prabowo Subianto berpidato di sidang ke-80 Majelis Umum PBB, Selasa, 23 September 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV – Presiden Prabowo Subianto mengakhiri pidatonya di Majelis Umum PBB dengan ucapan salam dalam berbagai agama termasuk “Shalom”. Salam yang di Tanah Air awam diucapkan umat Kristiani ini ternyata menghebohkan di Israel.

The Times Israel melaporkan, warga Israel terkejut dengan pidato Prabowo Subianto di PBB pada Selasa. Dalam pidato itu, Prabowo mengatakan dunia juga harus menghormati hak Israel untuk hidup aman. 

Baca Juga

"Kita juga harus mengakui, kita juga harus menghormati, dan kita juga harus menjamin keselamatan dan keamanan Israel. Hanya dengan begitu kita bisa mendapatkan perdamaian yang nyata," kata Prabowo. 

Ia menambahkan begitu Israel mengakui Palestina, "Indonesia akan segera mengakui Negara Israel." Keterkejutan warga Israel bertambah ketika Subianto mengakhiri pidatonya dengan mengatakan, “Shalom.”

"Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Shalom, Om Shanti Shanti Shanti Om. Namo Buddhaya. Thank you very much," kata Prabowo.

Media-media dan warga Israel agaknya tak paham bahwa salam itu mafhum diucapkan pejabat-pejabat di Tanah Air termasuk presiden ketika mengakhiri pidato.  “Ketika pemimpin negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia mengucapkan 'shalom', hal tersebut bukan sekadar retorika – melainkan sebuah isyarat,” tulis blogger Ryan Aviv Fagan di Times of Israel.

Ia mengira, mengucapkan “shalom” di akhir pidato PBB merupakan hal yang sangat simbolis. “Dalam bahasa Ibrani, 'Shalom' berarti kedamaian, namun juga memiliki konotasi yang lebih dalam: keutuhan, kesejahteraan, persahabatan. Ini bukan sekadar retorika—ini adalah sebuah isyarat.”

Lebih jauh, Fagan menyatakan bahwa ucapan itu menandakan adanya empati, dan mungkin merupakan pembukaan untuk kontak diplomatik yang lebih dalam. “Hal ini juga menantang narasi fanatik yang melukiskan hubungan antara negara-negara mayoritas Muslim dan Israel sebagai hubungan yang bermusuhan,” tulisnya.

Sementara di India,the Times of India menyoroti salam “Om Shanti Shanti Om” yang disampaikan Presiden Prabowo. Seperti di Israel, pihak-pihak di India juga agaknya tak mafhum bahwa tradisi salam berbagai agama itu jamak dilakukan pejabat di Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement