Selasa 11 Nov 2025 08:20 WIB

Al-Sharaa Temui Senator Pembela Israel di AS

Hubungan al-Sharaa dan Trump kian mesra selepas kunjungan di Washington.

Presiden Suriah Ahmad al-Sharaa menyapa warga Suriah di AS saat mengunjungi Gedung Putih di Washington, Senin, 10 November 2025.
Foto: Kantor pers Kepresidenan Suriah via AP
Presiden Suriah Ahmad al-Sharaa menyapa warga Suriah di AS saat mengunjungi Gedung Putih di Washington, Senin, 10 November 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Presiden Suriah Ahmad al-Sharaa tengah menjalani kunjungannya ke Amerika Serikat (AS) sejak Ahad waktu setempat. Di sana, ia bertemu dengan Anggota Kongres Brian Mast, ketua Komite Urusan Luar Negeri DPR dan salah satu politisi paling pro-Israel di negara itu, pada Ahad malam.

"Tadi malam, Presiden baru Suriah Ahmed al-Sharaa dan saya berbagi roti (berdamai). Kami melakukan pembicaraan panjang dan serius tentang bagaimana membangun masa depan bagi rakyat Suriah yang bebas perang, ISIS, dan ekstremisme," kata Mast dilaporkan Aljazirah, Selasa. 

Baca Juga

Politikus itu sebelumnya mengenakan seragam tentara Israel ke Kongres dan berpendapat bahwa tidak ada warga sipil Palestina yang tidak bersalah, mengatakan dalam sebuah pernyataan. Anggota Kongres dari Partai Republik ini dilaporkan skeptis terhadap upaya pencabutan sanksi terhadap Suriah.

Sejak jatuhnya Assad, Israel secara rutin mengebom instalasi militer dan institusi negara Suriah. Militer Israel juga telah bergerak maju di bagian selatan negara itu, jauh melampaui Dataran Tinggi Golan yang diduduki.

Al-Sharaa telah mengatakan sejak awal bahwa Suriah tidak akan menimbulkan ancaman bagi Israel, dan pemerintahnya telah menahan anggota senior Jihad Islam Palestina (PIJ) di negara tersebut. Namun ranting zaitun yang diulurkan itu belum mampu membendung serangan Israel.

photo
Presiden Suriah Ahmad al-Sharaa bertemu dengan Anggota Kongres Brian Mast, di Washington AS pada Senin (10/11/2025). - (Dok Kantor Kongres AS)

Al-Sharaa mengatakan bahwa negaranya sedang mengupayakan perjanjian keamanan dengan Israel untuk menjamin penarikan pasukan Israel dari wilayah yang mereka duduki selama setahun terakhir.

Pada hari Senin, Presiden AS Donald Trump mengatakan kepada wartawan bahwa dia bekerja sama dengan Israel untuk “menyesuaikan diri dengan Suriah”. “Anda bisa mengharapkan beberapa pengumuman mengenai Suriah,” katanya ketika ditanya tentang kemungkinan perjanjian antara Suriah dan Israel.

"Kami ingin melihat Suriah menjadi negara yang sangat sukses. Dan saya pikir pemimpin ini bisa melakukannya. Saya benar-benar melakukannya. Dan orang-orang mengatakan dia memiliki masa lalu yang buruk. Kita semua memiliki masa lalu yang buruk."

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement