REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Arya Sinulingga, menyebut kuota delapan persen untuk suporter timnas Indonesia di putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia masih jauh dari ideal.
Indonesia akan membuka perjuangan di King Abdullah Sport City, Jeddah, menghadapi tuan rumah Arab Saudi pada Kamis (9/10/2025) dini hari WIB, sebelum menantang Irak pada Ahad (12/10/2025). Untuk laga kontra Arab Saudi, suporter Indonesia hanya mendapat jatah sekitar 4–5 ribu tiket dari total kapasitas stadion yang mencapai 62 ribu kursi.
“Tidak, tidak ideal. Kami minta terus tambahan. Saya sudah koordinasi dengan teman-teman Garuda diaspora. Jadi, siapa saja yang mau beli tiket segera tentukan agar bisa kami ajukan,” ujar Arya di Jakarta, Kamis (25/9/2025).
Arya menegaskan koordinasi terus dilakukan dengan kelompok suporter Indonesia di Timur Tengah, mulai dari Garuda Qatar hingga Garuda Arab Saudi. “Kami sedang mendata jumlah suporter yang akan beli tiket dan tetap berusaha minta tambahan,” tambahnya.
Selain itu, Arya juga mengingatkan agar fans Garuda berhati-hati saat membeli tiket. Ia mencontohkan, jika ada suporter Indonesia membeli tiket jatah Arab Saudi, maka pihak keamanan berpotensi memindahkan mereka ke area khusus suporter Garuda. Hal ini bisa menimbulkan penumpukan.
“Kalau teman-teman pakai jersey merah, otomatis akan digeser ke tribun suporter Indonesia. Bayangkan, kuota resmi empat ribu, tapi kalau ada tambahan dari luar, akhirnya menumpuk di satu area. Itu berisiko,” jelas Arya.
Di sisi lain, pelatih timnas Indonesia, Patrick Kluivert, sudah mengumumkan 28 pemain yang akan dibawanya ke putaran keempat. Sebagian besar nama merupakan pemain yang sebelumnya tampil dalam FIFA Match Day kontra Taiwan dan Lebanon di Surabaya.
Dua laga di Jeddah bakal krusial. Hanya juara grup dari dua grup yang otomatis melaju ke Piala Dunia 2026 di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko. Posisi runner-up masih harus melalui putaran kelima, sementara peringkat ketiga langsung gugur.