Rabu 24 Sep 2025 21:37 WIB

Tujuh Negara Siap Dukung Buku Indonesia Go Internasional

Networking menjadi kunci utama agar karya Indonesia lebih dikenal.

Rep: Muhammad Noor Alfian Choir/ Red: Mas Alamil Huda
Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon.
Foto: Republika.co.id/Erik Purnama Putra
Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengatakan, sebanyak tujuh negara siap berkolaborasi dengan Indonesia untuk memperluas distribusi karya penulis Tanah Air ke kancah internasional. Kerja sama ini dilakukan melalui program Indonesia Rights Fellowship (IRF) yang menjadi bagian dari rangkaian Indonesia International Book Fair (IIBF) 2025.

Fadli menjelaskan, para publisher dari Malaysia, Thailand, Mesir, dan sejumlah negara lain akan berperan dalam proses kurasi hingga penerjemahan karya Indonesia. “Ada tujuh negara yang terlibat, di bawah program Manajemen Talenta Nasional. Mereka akan bekerja sama dalam proses kurasi buku-buku yang memang layak diterjemahkan,” kata Fadli saat ditemui usai pembukaan IIBF 2025 di Jakarta Convention Center, Rabu (24/9/2025).

Baca Juga

Menurutnya, IRF bukan hanya soal transaksi hak cipta, melainkan juga wadah pertukaran ide, praktik terbaik, serta jejaring antarprofesional penerbitan. “Kita berharap para penulis kita bisa mengeksplorasi, bisa mendistribusikan, dan bisa memasarkan buku-bukunya di pasar internasional, di audiens yang lebih luas, jadi tidak hanya di Indonesia,” katanya. 

Fadli menambahkan, networking menjadi kunci utama agar karya Indonesia lebih dikenal. “Dengan fellowship itu, selain mendapatkan materi dan pengalaman penting, ada juga exchange of ideas, exchange of best practices. Pertukaran pikiran, pertukaran ide, dan praktik-praktik baik, serta jejaring yang sangat penting bagi penulis kita,” katanya.

Di sisi lain, Kementerian Kebudayaan sendiri menargetkan penerjemahan enam karya sastra klasik dan 15 karya kontemporer dalam tahap awal program. “Karya-karya kita yang bagus sering kali kurang visibel karena keterbatasan akses bahasa. Dengan program penerjemahan ini, kita ingin karya penulis Indonesia lebih eksis dan lebih dikenal di dunia internasional,” katanya. 

IIBF 2025 yang memasuki edisi ke-45 ini diikuti oleh 70 peserta dari 17 negara. Dengan tema Exploring Content and Enlightening Mind, ajang ini diharapkan menjadi tonggak baru diplomasi budaya sekaligus memperkuat posisi Indonesia dalam peta literasi global.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement