Selasa 23 Sep 2025 13:13 WIB

Kota-Kota di Italia Dilanda Kerusuhan Imbas Demo Keputusan PM Meloni yang tak Akui Negara Palestina

PM Italia Giorgia Meloni menolak mengakui negara Palestina.

Para pengunjuk rasa bentrok dengan polisi di sela protes nasional dan pemogokan umum menentang perang di Gaza, di Milan, Italia Senin, 22 September 2025.
Foto: Claudio Furlan/LaPresse via AP
Para pengunjuk rasa bentrok dengan polisi di sela protes nasional dan pemogokan umum menentang perang di Gaza, di Milan, Italia Senin, 22 September 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Puluhan ribu rakyat Italia di beberapa kota pada Senin (22/9/2025) menggelar demonstrasi hingga terlibat bentrok dengan polisi merespons keputusan pemerintahan Giorgia Meloni yang tidak mengakui negara Palestina. Demonstrasi bagian dari aksi 'Ayo Blokir Semuanya', yang diserukan oleh serikat-serikat pekerja melawan pembunuhan massal warga Palestina di Gaza.

Di stasiun pusat Kota Milan, aparat polisi menggunakan peralatan lengkap anti huru-hara menggunakan gas air mata untuk memecah kerumunan massa yang sebagian besar berpakaian hitam sambil mengibarkan bendera Palestina menghancurkan jendela stasiun dan melemparkan kursi ke arah polisi. Laporan media setempat dilansir, India Today, bentrokan berakibat lebih dari 60 polisi cedera, dan 10 pendemo ditangkap.

Baca Juga

Di Turin dan Bologna, mahasiswa memblokir ruang-ruang kuliah. Di Bologna, para pendemo juga memblokir jalan tol, memberhentikan kendaraan-kendaraan yang lewat sementara polisi berusaha memecah konsentrasi massa aksi dengan tembakan water cannon

 
photo
Para pengunjuk rasa bentrok dengan polisi di sela protes nasional dan pemogokan umum menentang perang di Gaza, di Milan, Italia Senin, 22 September 2025. - ( Claudio Furlan/LaPresse via AP)

 

Di ibu kota Roma, puluhan ribu berdiri di luar sebuah stasiun kereta sebelum berparade yang memblokir sebuah jalan lingkar luar kota. Para demonstran membawa atribut dengan slogan "Palestina Merdeka" dan "Ayo Blokir Semuanya".

Di bagian selatan kota Naples, terjadi juga bentrokan antara polisi dengan massa yang memaksa untuk marangsek masuk ke dalam stasiun utama. Beberapa dari mereka berhasil mencapai jalur kereta yang mengakibatkan penundaan beberapa perjalanan. Di barat laut Genoa, para pemrotes yang berkumpul di sekitar pelabuhan terlihat mengibarkan bendera Palestina.

"Rakyat Palestina terus memberikan kepada kita pelajaran tentang martabat dan perlawanan," kata Rocky, seorang demonstrans di Genoa dari sebuah serikat buruh akar rumput. "Kami belajar dari mereka dan berusaha melaksanakan bagian kami," Rocky, menambahkan.

 

 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

 

sumber : Antara, Anadolu
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement