REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO, – Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) resmi memecat Wahyudin Moridu, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Gorontalo dari Fraksi PDIP, setelah video kontroversialnya viral di media sosial. Keputusan ini diumumkan pada Minggu, 21 September oleh La Ode Haimudin, Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP Gorontalo.
Langkah tegas ini diambil oleh DPP PDIP sebagai respons atas pernyataan Wahyudin dalam video berdurasi 1 menit 5 detik yang menimbulkan keresahan publik. Dalam video tersebut, Wahyudin mengaku sedang bersama selingkuhannya dan hendak menuju Makassar, Sulawesi Selatan, untuk 'merampok menghabiskan uang negara'. Pernyataan ini diakuinya dibuat dalam kondisi mabuk, yang kemudian menuai banyak komentar negatif dari masyarakat.
Menurut La Ode, pemecatan ini mengingatkan seluruh kader partai, khususnya di Gorontalo, untuk selalu menjaga nama baik dan kehormatan partai. DPP PDIP menekankan pentingnya menghindari tindakan yang dapat mencederai kepercayaan rakyat terhadap partai dan melarang kegiatan yang merugikan nama baik serta kepentingan partai.
DPP juga berharap peristiwa ini menjadi momentum bagi para kader untuk berbenah dan memperbaiki diri, meningkatkan kualitas dalam kerja-kerja politik demi kesejahteraan rakyat Gorontalo.
Konten ini diolah dengan bantuan AI.