REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV – Pemerintah Israel mengisyaratkan telah menerima proposal gencatan senjata yang diajukan Presiden AS Donald Trump. Kendati demikian, mereka tetap mendesak pelucutan senjata Hamas.
Israel “mengatakan ya” terhadap usulan terbaru Presiden AS Donald Trump mengenai pembebasan sandera dan perjanjian gencatan senjata di Gaza, kata Menteri Luar Negeri Gideon Sa’ar dalam konferensi pers di Kroasia. “Perang di Gaza bisa berakhir besok,” kata Sa’ar dilansir the Time of Israel, Selasa.
“Kami siap menerima kesepakatan yang akan mengakhiri perang ini, berdasarkan keputusan kabinet,” kata Sa’ar. Dia menambahkan bahwa pemerintah Israel memiliki dua tuntutan agar perang diakhiri – pembebasan semua sandera Israel dan Hamas meletakkan senjatanya.
Perlucutan senjata yang dilakukan Hamas “menjamin masa depan yang lebih baik bagi warga Gaza, bagi warga Palestina di sana,” lanjutnya, sambil menyebut Hamas “sebuah masalah bagi warga Palestina dan kawasan ini.”
AS dan Israel belum merinci isi proposal tersebut, meskipun beberapa rincian telah bocor ke media. Di antara poinnya, termasuk pembebasan segera semua sandera yang ditahan di Gaza sebagai imbalan atas tahanan Palestina dan perjanjian Israel untuk tidak melanjutkan pertempuran.
Berita Channel 12 melaporkan pada Ahad bahwa berdasarkan proposal baru tersebut, penarikan Israel dari Gaza akan dilakukan secara bertahap tetapi sebagian besar akan dilakukan pada awal gencatan senjata. Para perunding kemudian memiliki waktu 60 hari – atau selama yang diperlukan – untuk mencapai kesepakatan mengenai perlucutan senjata Hamas, rincian penarikan Israel, dan pemerintahan alternatif untuk Gaza, menurut jaringan tersebut.
Sa’ar juga memuji pemerintah Lebanon atas keputusan kabinetnya untuk melucuti kelompok Hizbullah, dan menyebutnya “sangat penting bagi masa depan Lebanon dan kawasan secara keseluruhan.” “Israel dan Palestina sudah cukup menderita,” kata Sa’ar. “Selama negara-negara teror ini masih ada, selama Hamas masih berkuasa, penderitaan kedua belah pihak tidak akan berakhir.”