Selasa 09 Sep 2025 15:02 WIB

Rencana Tutup Exit Toll di TB Simatupang pada Jam Sibuk Belum Final, Begini Penjelasan Pemprov

Peninjauan lapangan bakal dilakukan pada pekan ini.

Rep: Bayu Adji Prihammanda/ Red: Mas Alamil Huda
Kemacetan panjang di ruas Jalan TB Simatupang, Cilandak, Jakarta, Senin (4/8/2025). Dinas Perhubungan DKI Jakarta mengembangkan Intelligent Traffic Control System (ITCS) di 321 simpang dengan alokasi anggaran sebesar Rp120 miliar untuk mengatasi kemacetan lalu lintas yang dipicu oleh pengaturan simpang yang masih statis dan belum adaptif di ibu kota.
Foto: ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin
Kemacetan panjang di ruas Jalan TB Simatupang, Cilandak, Jakarta, Senin (4/8/2025). Dinas Perhubungan DKI Jakarta mengembangkan Intelligent Traffic Control System (ITCS) di 321 simpang dengan alokasi anggaran sebesar Rp120 miliar untuk mengatasi kemacetan lalu lintas yang dipicu oleh pengaturan simpang yang masih statis dan belum adaptif di ibu kota.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta berencana menutup pintu keluar jalan tol (exit toll) JORR di Jalan TB Simatupang untuk mengatasi kemacetan di kawasan itu. Namun, rencana tersebut masih belum mendapat persetujuan pihak terkait.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jakarta Syafrin Liputo mengatakan, pihaknya telah menyampaikan usulan untuk menutup exit toll JORR yang mengarah ke Cipete-Pondok Labu kepada Kementerian Pekerjaan Umum (PU) pada pekan lalu. Namun, usulan itu masih harus ditinjau terlebih dahulu.

Baca Juga

"Jadi tentu kami dari Pemprov bersama-sama dengan Kementerian PU dan juga BPJT, Badan Pengelolaan Jalan Tol, serta operator tol, dalam hal ini PT Hutama Karya, akan melakukan peninjauan lapangan, sekaligus kami, mengases terkait dengan usulan ini," kata dia, Selasa (9/9/2025).

Menurut dia, peninjauan lapangan itu bakal dilakukan pada pekan ini. Hasil dari peninjauan lapangan itu nantinya akan diasesmen. Baru setelah itu bakal diputuskan bisa atau tidaknya exit toll itu ditutup untuk mengatasi kemacetan di Jalan TB Simatupang. 

Syafrin menilai, kebijakan itu tentunya akan diuji coba terlebih dahulu sebelum diterapkan apabila sudah diputuskan boleh dilakukan. Nantinya, kebijakan penutupan exit toll pada jam sibuk itu akan dilakukan selama pekerjaan proyek pembangunan.

"Karena memang kebutuhannya kan sampai dengan akhir Oktober untuk pelaksanaan pekerjaan, pemasangan IPAL tadi itu diharapkan tuntas sampai dengan akhir Oktober. Sehingga 1 November trafik sudah bisa menggunakan lajur yang ada di sana itu," kata dia.

Sebelumnya, Gubernur Jakarta Pramono Anung mengaku telah secara langsung meminta izin kepada Kementerian PU untuk menutup exit toll JORR di Jalan TB Simatupang. Hal itu dilakukan untuk mengatasi kemacetan di kawasan itu.

"Sekarang sudah mulai berkurang (kamacetannya), karena semua kontraktor yang bekerja saya minta untuk dirapikan," kata dia, Selasa (2/9/2025).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement