Senin 15 Sep 2025 20:56 WIB

Pramono Pastikan Uji Coba Penambahan Satu Lajur di GT Fatmawati 2 tak Kurangi Pendapatan Tol

Uji coba penambahan satu lajur di GT Fatmawati 2 untuk atasi kemacetan TB Simatupang.

Kendaraan bermotor terjebak kemacetan lalu lintas di ruas Jalan TB Simatupang, Cilandak, Jakarta, Senin (4/8/2025). Kemacetan panjang menjadi pemandangan rutin di jalan TB Simatupang, khususnya saat jam berangkat dan pulang kantor.
Foto: ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin
Kendaraan bermotor terjebak kemacetan lalu lintas di ruas Jalan TB Simatupang, Cilandak, Jakarta, Senin (4/8/2025). Kemacetan panjang menjadi pemandangan rutin di jalan TB Simatupang, khususnya saat jam berangkat dan pulang kantor.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo memastikan uji coba penambahan satu lajur di gerbang tol Fatmawati 2 tidak mengurangi pendapatan tol. Menurut dia, uji coba tersebut dilakukan pada lajur paling kiri dari gerbang tol Fatmawati 2, tanpa mengenakan biaya pada pengguna tol.

“Tidak ada pendapatan tol yang berkurang. Karena memang hanya kita gunakan jalur sebelah kiri yang selama ini tidak dilalui. Sehingga dengan demikian, pendapatan dari tol nggak berkurang,” kata Pramono saat dijumpai di kawasan Jakarta Selatan, Senin (15/9/2025).

Baca Juga

Uji coba penambahan satu lajur di gerbang tol Fatmawati 2 berlangsung pada 15-19 September 2025. Dia menuturkan apabila uji coba tersebut terbukti mampu mengurangi kemacetan di kawasan TB Simatupang, maka kebijakan itu akan diterapkan hingga akhir Oktober 2025.

Selain itu, sebagai upaya menekan kemacetan di kawasan tersebut, Pramono juga meminta agar bus Transjakarta menyiapkan jalur penumpang naik dan turun sehingga tidak mempersempit jalur di jalan TB Simatupang. Kemudian, ia pun meminta kepada seluruh penanggung jawab proyek di kawasan itu agar mematuhi aturan yang berlaku.

“Saya sudah meminta kepada Asisten Pembangunan untuk mempunyai aturan main. Nggak bisa lagi, misalnya, begitu sudah mendapatkan proyeknya di satu titik yang tidak dikerjakan, tetapi dibuat bedeng, dan kita semua nggak tahu apa yang terjadi sebenarnya. Yang seperti itu saya minta untuk tidak diulangi kembali,” tegas Pramono.

Dengan segala upaya yang telah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dia berharap kemacetan di kawasan TB Simatupang dapat terurai.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement