REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di era globalisasi ilmu pengetahuan, publikasi ilmiah telah menjelma sebagai jantung utama dalam mengukur kualitas akademik sebuah perguruan tinggi. Bukan sekadar tumpukan artikel di jurnal, publikasi merupakan wujud nyata dari riset, inovasi, dan kontribusi intelektual dosen maupun mahasiswa kepada masyarakat luas.
Cyber University, sebagai salah satu perguruan tinggi yang lahir dengan visi digital dan inovasi, menempatkan publikasi ilmiah sebagai garda terdepan dalam misi mewujudkan kualitas akademik yang unggul dan berdampak.
Melalui publikasi, ide-ide segar yang lahir dari ruang kelas virtual, diskusi penelitian, hingga pengabdian masyarakat dapat menjangkau audiens global. Publikasi pula yang memastikan setiap gagasan tidak hanya berhenti di lingkup kampus, melainkan mengalir menjadi inspirasi, solusi, dan fondasi perubahan nyata di masyarakat.
Dengan kesadaran itulah, Cyber University sebagai The First Fintech University in Indonesia secara konsisten membangun tradisi akademik berbasis publikasi, baik di tingkat nasional maupun internasional, melalui berbagai strategi, pelatihan, hingga pendampingan sistematis.
Mengapa Publikasi Ilmiah Menjadi Garda Terdepan?
Dalam ekosistem pendidikan tinggi, terdapat banyak instrumen yang dapat digunakan untuk mengukur mutu. Namun, publikasi ilmiah memiliki posisi unik. Pertama, publikasi merepresentasikan hasil nyata dari proses pembelajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat.
Kedua, publikasi membuka ruang kolaborasi lintas negara, institusi, dan disiplin ilmu. Ketiga, publikasi memperkokoh reputasi akademik universitas di mata dunia.
Michael Sitorus, Ketua LPPM Cyber University, dalam beberapa kesempatan menegaskan publikasi bukan sekadar kewajiban administratif. Lebih jauh, publikasi adalah bukti kontribusi intelektual sekaligus akuntabilitas perguruan tinggi kepada publik.
“Publikasi ilmiah adalah wajah universitas. Dari sana dunia menilai apakah kita benar-benar hadir membawa perubahan atau hanya sekadar ada dalam statistik,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima, Selasa (9/9/2025).
Persaingan Perguruan Tinggi dan Peran Publikasi
Di tingkat internasional, lembaga pemeringkat dunia seperti QS World University Rankings maupun Times Higher Education (THE) menempatkan publikasi ilmiah sebagai indikator utama dalam menentukan posisi perguruan tinggi.
Jumlah artikel yang terindeks di Scopus, Web of Science, dan DOAJ, serta tingkat sitasi menjadi tolok ukur yang menentukan apakah suatu kampus layak disebut unggul.
Indonesia melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), menekankan pentingnya publikasi dalam rangka meningkatkan daya saing bangsa.
Hal ini tecermin dalam kebijakan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) yang mendorong mahasiswa dan dosen untuk aktif berkarya melalui penelitian dan publikasi.
Cyber University menjawab tantangan itu dengan menegaskan identitasnya sebagai kampus digital yang adaptif. Bagi Cyber University, publikasi bukan sekadar tuntutan birokrasi, melainkan ruh dari peradaban akademik yang ingin dibangun.
Strategi Cyber University dalam Membangun Budaya Publikasi
Untuk memastikan publikasi menjadi garda terdepan, Cyber University merumuskan sejumlah strategi komprehensif:
1. Pendirian dan Penguatan Jurnal Ilmiah
Cyber University mengelola sejumlah jurnal ilmiah yang terbit secara berkala, salah satunya Innovation and Business (Innobiz). Jurnal ini menjadi wadah bagi dosen, mahasiswa, dan peneliti eksternal untuk berbagi karya di bidang inovasi dan bisnis.
2. Pendampingan Reviewer dan Penulis
Melalui program pelatihan dan workshop, Cyber University melibatkan reviewer internal agar memiliki kompetensi setara dengan reviewer jurnal bereputasi internasional. Pendampingan ini memastikan proses review berjalan objektif, adil, dan meningkatkan kualitas naskah.
3. Insentif Publikasi
Cyber University memberikan penghargaan bagi dosen dan mahasiswa yang berhasil menembus jurnal bereputasi internasional. Insentif tidak hanya berbentuk finansial, tetapi juga pengakuan akademik.
4. Kolaborasi Riset dan Publikasi
Menggencarkan kolaborasi lintas fakultas, bahkan dengan universitas mitra dalam dan luar negeri. Kolaborasi ini mendorong lahirnya publikasi yang lebih inovatif, multidisipliner, dan berdampak luas.
5. Penguatan Kapasitas Digital
Sebagai universitas berbasis teknologi, Cyber University memanfaatkan platform Open Journal System (OJS) untuk mengelola jurnal. Transparansi, akses terbuka, dan sistematisasi manajemen artikel menjadi kunci agar publikasi semakin mudah dijangkau publik.
Publikasi Sebagai Tanggung Jawab Intelektual
Dosen Cyber University menyadari, publikasi bukan sekadar pemenuhan kewajiban tridharma. Dr Ahmad Siregar, salah satu peneliti di bidang teknologi informasi, menyebut, publikasi adalah bentuk tanggung jawab akademisi kepada masyarakat.
“Ilmu pengetahuan tidak boleh berhenti di ruang kuliah atau di kepala dosen. Ia harus dituliskan, dibagikan, dan diuji melalui publikasi. Tanpa itu, ilmu akan mati dan kampus kehilangan ruhnya,” tegasnya.
Senada dengan itu, mahasiswa pun didorong untuk aktif menulis. Universitas memberikan ruang khusus melalui program student journal yang memungkinkan mahasiswa menerbitkan karya ilmiah sejak dini. Tujuannya, membentuk tradisi menulis dan riset yang kuat sejak awal.
Dampak Publikasi Terhadap Kualitas Akademik
Dampak publikasi ilmiah di Cyber University dapat ditelusuri dalam beberapa aspek:
1. Reputasi Akademik Meningkat
Jumlah publikasi yang meningkat setiap tahun membawa dampak positif pada citra universitas, baik di tingkat nasional maupun internasional.
2. Peningkatan Mutu Pembelajaran
Publikasi hasil riset dosen seringkali menjadi bahan ajar yang langsung digunakan dalam perkuliahan, sehingga mahasiswa belajar dari data dan penelitian terkini.
3. Kontribusi pada Kebijakan Publik dan Industri
Banyak publikasi Cyber University yang berfokus pada isu-isu aktual, mulai dari transformasi digital, bisnis berbasis teknologi, hingga pemberdayaan masyarakat. Artikel-artikel ini menjadi rujukan praktis bagi pengambil kebijakan dan pelaku industri.
4. Jejaring Kolaborasi Internasional
Publikasi membuka pintu kerja sama riset global, yang memperkuat posisi universitas sebagai pemain akademik yang diperhitungkan.
Inovasi dalam Publikasi
Cyber University menyadari, publikasi tidak lagi bisa dikelola secara manual. Dengan teknologi, publikasi dapat menjangkau audiens lebih luas. Pemanfaatan Open Journal System (OJS) memungkinkan pengelolaan artikel yang lebih transparan dan akuntabel.
Selain itu, Cyber University berkomitmen mendorong jurnal-jurnalnya agar terindeks dalam database internasional seperti DOAJ, Scopus, dan Web of Science. Ini bagian dari strategi jangka panjang universitas untuk menempatkan diri di peta akademik global.
Tantangan dan Solusi
Meski demikian, perjalanan publikasi ilmiah di Cyber University tidak lepas dari tantangan. Di antaranya:
- Budaya menulis yang masih berkembang di kalangan mahasiswa.
- Keterbatasan jumlah reviewer bersertifikasi internasional.
- Persaingan dengan universitas besar yang telah lama eksis di dunia publikasi.
Untuk mengatasi hal ini, Cyber University terus mengadakan pelatihan penulisan, merekrut mitra reviewer eksternal, serta membangun jejaring dengan kampus-kampus internasional.
Publikasi Sebagai Pilar Peradaban Akademik
Ke depan, Cyber University menargetkan setiap fakultas memiliki jurnal terakreditasi nasional maupun internasional. Selain itu, target strategis berupa peningkatan jumlah artikel yang masuk ke Scopus dan jurnal bereputasi Q1-Q2 menjadi prioritas.
Lebih dari itu, Cyber University ingin membangun ekosistem publikasi berbasis kolaborasi digital yang tidak hanya melibatkan dosen dan mahasiswa, tetapi juga masyarakat, praktisi, dan lembaga industri.
Dengan cara itu, publikasi tidak hanya hadir sebagai angka, melainkan sebagai pilar peradaban akademik yang membawa dampak nyata.
Garda Terdepan untuk Perubahan Nyata
Publikasi ilmiah adalah garda terdepan, benteng sekaligus wajah Cyber University. Dari publikasi, lahirlah gagasan, inovasi, dan perubahan. Dari publikasi pula, Cyber University menunjukkan bahwa kualitas akademik yang unggul dan berdampak bukanlah slogan semata, melainkan komitmen yang diwujudkan dalam kerja keras kolektif seluruh civitas akademika.
Sebagai kampus yang lahir dari semangat digital, Cyber University membuktikan bahwa unggul dan berdampak bukan hanya visi, melainkan realitas yang terus diperjuangkan melalui publikasi ilmiah yang berkelanjutan.