REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA, – Pemerintah Provinsi Papua melalui Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura menekankan pentingnya pangan lokal sebagai tumpuan utama dalam menyukseskan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dilaksanakan di sembilan kabupaten/kota.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Papua, Lunanka Daimboa, menyatakan bahwa pihaknya telah memetakan potensi pangan lokal untuk mendukung pelaksanaan program tersebut. Langkah ini bertujuan agar pemanfaatan anggaran dari APBD maupun APBN dapat dimaksimalkan.
"Komoditas yang kami dorong bukan hanya padi, tetapi juga sumber karbohidrat lokal seperti ubi jalar, keladi, dan berbagai tanaman pangan lainnya," kata Lunanka. Pemetaan ini diharapkan dapat memastikan ketersediaan pangan di Papua sekaligus mendukung keberlangsungan MBG.
Setiap kabupaten/kota didorong untuk tidak hanya fokus pada hortikultura seperti cabai dan sayur-sayuran, tetapi juga mengembangkan tanaman pangan lokal sebagai sumber karbohidrat. Sebagai contoh, ubi-ubian dipetakan untuk dikembangkan di Kabupaten Biak Numfor dan wilayah potensial lainnya, sementara pengembangan padi sawah didorong di Kabupaten Jayapura dan Keerom melalui kerja sama dengan Kementerian Pertanian.
Pemetaan ini diharapkan dapat mendukung kebutuhan pangan di Papua sekaligus memperkuat ketahanan pangan daerah sehingga tidak hanya mengandalkan pasokan dari luar daerah. Dengan strategi tersebut, pemberdayaan petani lokal dapat didorong dan pangan asli Papua menjadi tulang punggung dalam mendukung program makan bergizi gratis.
Konten ini diolah dengan bantuan AI.
Ikuti Whatsapp Channel Republika